“Masyarakat Indonesia menunjukkan tekad dan keyakinan kuat untuk mengatasi epidemi.Hal itu juga memperkuat keyakinan kami bahwa Indonesia sesegera mungkin mengatasi epidemi dan memulihkan tatanan ekonomi dan sosial yang normal,” kata Xiao Qian.
DARA | CHINA – Pemerintah China menilai penanganan wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia sudah dilakukan secara komprehensif. Atas dasar itu mereka meyakini Indonesia bisa secepat mungkin memenangkan pertarungan melawan pandemi Covid-19 ini.
Menurut Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan secara komprehensif dan menanggapi wabah secara ampuh.
“Masyarakat Indonesia menunjukkan tekad dan keyakinan kuat untuk mengatasi epidemi.Hal itu juga memperkuat keyakinan kami bahwa Indonesia sesegera mungkin mengatasi epidemi dan memulihkan tatanan ekonomi dan sosial yang normal,” kata Xiao Qian seperti dilansir cnnindonesia.com, Rabu (6/5/2020).
Selain itu, lanjutnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah beberapa kali mengadakan konferensi pers dengan misi diplomatik asing, untuk menginformasikan situasi epidemi dan langkah-langkah penanganan wabah dengan akurat dan tepat waktu.
Xiao Qian melihat pemerintah Indonesia menunjukkan citra terbuka, transparan dan bertanggung jawab dengan melakukan kerja sama internasional secara aktif.
Termasuk memberikan perlindungan setara terhadap warga negara asing di Indonesia, dan menyediakan fasilitas bagi para diplomat dan anggota keluarga untuk mengunjungi dokter.
“Atas nama kedutaan besar Tiongkok, saya ingin mengucapkan penghargaan dan terima kasih secara tulus,” ucapnya.
Untuk diketahui, hingga Rabu siang jumlah pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 12.071. Sementara jumlah pasien meninggal berjumlah 872, dan pasien sembuh sebanyak 2.197 orang.
Virus corona mulai merebak sejak akhir 2019 di Kota Wuhan, China. Diduga virus itu berasal dari hewan lalu menular kepada manusia. Virus itu kemudian menyebar ke penjuru negeri dan bahkan lintas negara. Hingga kini Covid-19 telah menginfeksi 3.723.554 orang di lebih 200 negara dan menyebabkan 25.972 kematian.***