DARA | CIANJUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat masih kekurangan sekitar enam ribu pegawai, terutama bidang kesehatan dan pendidikan.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, Mengungkapan Kamis (21/2/2019), saat ini Pemkab Cianjur memiliki pegawai, baik yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan Non-ASN sebanyak 12.300 pegawai, jumlah itu dinilai masih belum ideal.
“Saat ini jumlahnya sebanyak 12.300 pegawai, baik yang ASN ataupun Non-ASN. Kita masih kekurangan sekitar enam ribu pegawai,” jelas Tohari.
Untuk memenuhi kebutuhan pegawai di lingkungan Pemkab Cianjur, lanjut Tohari, pemerintah membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Sebanyak 2.156 tenaga honorer eks kategori 2 di Kabupaten Cianjur sudah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi untuk mengikuti tes PPPK tahap pertama,” ujarnya.
Untuk pendaftaran tahap pertama PPPK, kata Tohari, Pemkab Cianjur fokus pada tiga bidang, yaitu pendidikan, kesehatan dan pertanian.
“Tahap pertama pendaftaran PPPK itu fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan pertanian. Seleksi ini memang khusus untuk eks kategori 2. Dari hasil pendaftaran yang ditutup pada 17 Februari 2019,” ucapnya.
Jumlah tenaga honorer eks kategori 2 di Kabupaten Cianjur yang terdaftar di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terdata sebanyak 3.181 orang. Mereka terdiri dari 3 ribu orang tenaga pendidik (guru), 109 orang tenaga kesehatan, dan 72 orang tenaga pertanian/petugas penyuluh lapangan.
“Sisanya sekitar 1 ribuan lebih, bisa jadi nggak ikut daftar, nggak tahu karena ada persyaratan yang kurang, atau memang karena gagal karena waktu pendaftaran yang cukup terbatas,” tuturnya.***
Wartawan: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan