Rencana pensiun dini untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit 1 milik Cirebon Power kini semakin nyata.
DARA | Langkah ini adalah bagian dari komitmen Indonesia dalam transisi energi, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan mempercepat peralihan ke sumber energi terbarukan.
Meskipun proses ini masih berlangsung, Cirebon Power siap mengikuti arahan pemerintah untuk mewujudkan pensiun dini PLTU berkapasitas 660 MW tersebut.
Joseph Pangalila, Wakil Direktur Utama Cirebon Power, mengatakan saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi intens dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta PT PLN (Persero).
Proses ini, menurutnya, masih dalam tahap pembahasan yang matang.
“Prosesnya masih berjalan dan kami tetap berkomunikasi dengan Kementerian ESDM dan PLN. Kami siap mengikuti tahapan selanjutnya yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata Joseph, menegaskan komitmennya untuk mendukung kebijakan ini.
Inisiatif pensiun dini ini sebenarnya sudah digagas oleh Cirebon Power sejak awal, dan perusahaan telah menyiapkan langkah-langkah transisi yang diperlukan.
Cirebon Power siap melaksanakan rencana ini lebih awal dari jadwal semula, dengan target pensiun pada 2035, tujuh tahun lebih cepat dibandingkan rencana awal yang ditetapkan pada 2042.
Langkah ambisius ini mendapat dukungan positif dari Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang menyatakan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk memensiunkan seluruh PLTU batu bara di Indonesia.
Namun, menurut Bahlil, tantangan terbesar dalam mencapai tujuan ini adalah terkait dengan pendanaan yang sangat besar.
“Untuk mencapai ini, kami membutuhkan dana yang cukup besar. Tapi, kami menghargai langkah Cirebon Power yang sudah memikirkan pembiayaan untuk mendanai penghentian operasional PLTU ini,” ujar Bahlil.
Bahlil menegaskan bahwa pensiun dini PLTU dapat terlaksana jika dua syarat utama terpenuhi: pertama, ada pendanaan yang memadai, dan kedua, proses tersebut tidak membebani negara, PLN, maupun masyarakat.
“Jika semua syarat ini dipenuhi, kami siap untuk melanjutkan langkah pensiun dini PLTU. Kami ingin transisi energi ini berjalan lancar tanpa membebani siapa pun,” tambahnya.
Dengan langkah progresif ini, Cirebon Power tidak hanya mendukung kebijakan pemerintah untuk transisi energi, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Menurut para ahli, pensiun dini PLTU ini akan menjadi contoh penting bagi sektor energi Indonesia, dan bisa menjadi model bagi perusahaan lainnya untuk lebih berani beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.
Keputusan Cirebon Power untuk memensiunkan PLTU Unit 1 lebih cepat dari jadwal ini menjadi sorotan utama, mengundang perhatian publik dan menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan energi di masa depan.***
Editor: denkur