COVID-19, Nama untuk Virus Corona yang Diresmikan WHO PBB

Rabu, 12 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Bisnis.com/net

Ilustrasi: Bisnis.com/net

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, meresmikan sebuah nama untuk virus corona yaitu COVID-19. Nama itu dipilih untuk menghindari referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan atau sekelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional untuk penamaan yang bertujuan mencegah stigmatisasi.


DARA | JAKARTA – Nama virus corona itu adalah COVID-19. Artinya, “co” singkatan dari “corona”, “vi” untuk “virus” dan “d” untuk “penyakit”. Sedangkan “19” adalah untuk tahun, karena wabah ini pertama kali diidentifikasi pada 31 Desember 2019.

Pemilihan nama itu, kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, untuk menghindari referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan atau sekelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional untuk penamaan yang bertujuan mencegah stigmatisasi.

Dilansir Sindonews dari Channel News Asia, Rabu (12/2/2020), WHO sebelumnya memberi nama sementara virus itu “penyakit pernapasan akut 2019-nCoV”. Sedangkan Komisi Kesehatan Nasional China menyebutnya “novel coronavirus pneumonia” atau NCP.

Di bawah seperangkat pedoman yang dikeluarkan pada 2015, WHO menyarankan agar tidak menggunakan nama tempat, seperti Ebola dan Zika – di mana penyakit-penyakit itu pertama kali diidentifikasi.

Nama-nama yang lebih umum, seperti “Sindrom Pernafasan Timur Tengah” atau “flu Spanyol” juga dihindari karena dapat menstigmatisasi seluruh wilayah atau kelompok etnis. Nama-nama orang – biasanya para ilmuwan yang mengidentifikasi penyakit – juga dilarang, seperti istilah yang memicu rasa takut yang tidak semestinya seperti tidak diketahui atau fatal,

WHO juga mencatat bahwa menggunakan spesies hewan dalam nama dapat menciptakan kebingungan, seperti pada 2009 ketika H1N1 secara populer disebut sebagai “flu babi”. Ini memiliki dampak besar pada industri daging babi meskipun penyakit itu disebarkan oleh manusia daripada babi.

Virus Corona atau COVID-19 ini telah membunuh lebih dari 1.000 orang, menginfeksi lebih dari 42.000 orang, dan mencapai 25 negara. WHO menyatakan darurat kesehatan global.***

Editor: denkur | Sumber: Sindonews

Berita Terkait

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Inilah Peraih Piala Oscar 2024, Oppenheimer Terpilih sebagai Film Terbaik
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Senin, 22 Juli 2024 - 14:14 WIB

Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB