Covid19 dan Bisnis Media

Senin, 1 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Agus Dinar

Foto : Agus Dinar

PANDEMI Covid19 bak serangan kilat serentak. Dia memporakporandakan berbagai aspek kehidupan. Perekonomian morat marit, tensi politik pun meninggi dan soal sosial ketenagakerjaanpun ambruk. Tak ketinggalan dunia bisnis mediapun terdampak. Ini terjadi nyaris di seluruh dunia.


Di Hari Pers Nasional (HPN) 2021 dalam sebuah Webminar yang di selenggarakan PWI Jabar terungkap, 90 persen perusahaan pers yang bertahan saat ini dinilai sudah tak sehat secara ekonomi.
Penyebabnya selain karena disrupsi media juga karena hantaman pandemic covid-19. Iniu yang lebih memprihatinkan yakni sebanyak 13 persen perusahaan media saat ini sudah menutup perusahaannya dan 34 persen perusahaan media sudah tak membayar gaji wartawannya.

Dalam Webminar bertema “Strategi Bisnis Media dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”, menampilkan nara sumber yang sudah mumpuni dan malang melintang di dunia pers nasional.

Tokoh Pers Wina Armada mengatakan, pers belakangan ini mengalami dilema dan kontradiksi karena harus melakukan sosialisasi penanggulangan Covid-19 dan menyuarakan communications of hope, namun justru media sendiri yang “termakan pandemic Covid-19”.

Wina berpendapatr secara eksternal pandemic Covid-19 telah menguras energi media sehingga sebagian mengalami sekarat. Daya beli masyarakat pun melorot drastis sehingga secara umum perekomian benar-benar terpuruk dan ikut memuluk industry media.

Secara internal, pers mengalami tekanan ganda dari internal dan eksternal yang menganggu ekosistem pers itu sendiri. Di sisi lain media sedang mengalami perubahan karena disrupsi, dan karena perkembangan dunia digital yang dahsyat yang menimbulkan tekanan yang besar serta sumber informasi yang cepat berubah.

Dampak yang paling dirasakan pada masa ini adalah menurunnya pendapatan iklan dan pemasang beralih ke masa transisi yang belum ajeg. Pers atau media kehilangan pendapatan dan cenderung terus bertambah rugi.

Maka menurut Wina, media harus melakukan ikhtiar-ikhtiar yang harus dilakukan di masa Pandemi Covid-19. Karena kondisi yang daurat.
Maka penanganannya pun harus dilakukan secara darurat pula. Efesiensi yang optimal, dan diupayakan media mendapatkan sumber pendapatan non konvensional.

Nara sumber lain Priskila Ifke Goni mengatakan, selain potensi iklan media juga memiliki potensi bisnis lain selain analisa big data dan konsultasi. Pendapatan ini akan menjadi nilai tambah bagi pendapatan media.

Potensi lain yang dikembangkan adalah membangun komunitas online dan offline, serta pelatihan dan sertifikasi, serta pengembangan bisnis multiplatform.

Nah dari dua pendapat nara sumber tersebut, sepertinya memberikan peringatan kepada para pelaku bisnis media pers untuk lebih berinovasi dan efesiensi. Itu satu sisi, di sisi lain apa yang harus diperbuat para wartawan–sebagai ujung tombak bisnis media? Kondisi menuntut wartawan harus pula berinovasi dan melemparkan karya jurnalistiknya ke berbagai platform media.

 

Berita Terkait

DINASTI POLITIK Antara Assad dan Gemayel: Antara Bassil dan Bashir
TRANSFORMASI SURIAH Al-Jolani Tanggalkan Jejak Al-Qaeda
KRISIS KOREA SELATAN “Mafia Choongham” dan Nasib Presiden
Lawan Korupsi dari Hal Sepele: Sebuah Langkah Menuju Indonesia yang Lebih Baik
KONVENSIONAL BUNTU “Lateral Thinking” ke Piala Dunia
PERINTAH PENANGKAPAN Netanyahu Tetap akan Kuat
KONFLIK TIMTENG : Golani, Hezbollah, dan Hamas
PERANG RUSIA-UKRAINA Trump dan Putin Bermain Logika
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 07:18 WIB

DINASTI POLITIK Antara Assad dan Gemayel: Antara Bassil dan Bashir

Selasa, 10 Desember 2024 - 13:26 WIB

TRANSFORMASI SURIAH Al-Jolani Tanggalkan Jejak Al-Qaeda

Sabtu, 7 Desember 2024 - 15:54 WIB

KRISIS KOREA SELATAN “Mafia Choongham” dan Nasib Presiden

Selasa, 3 Desember 2024 - 11:34 WIB

Lawan Korupsi dari Hal Sepele: Sebuah Langkah Menuju Indonesia yang Lebih Baik

Senin, 25 November 2024 - 04:40 WIB

KONVENSIONAL BUNTU “Lateral Thinking” ke Piala Dunia

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

HUKRIM

Polres Sukabumi Sikat Peredaran Sabu Seberat 1.677,66 gram

Selasa, 17 Des 2024 - 11:25 WIB