DARA | BANDUNG – CPNS dituntut memiliki tiga nilai dasar, yakni integritas, profesional, dan ketulusan melayani, karena mereka yang terdiri atas tenaga kesehatan, guru, dan teknis tersebut akan mengelola Jawa Barat.
“Mereka adalah mesin-mesin yang akan mengelola Jabar. Oleh karena itu, kami menitipkan nilai-nilai dasar yang mereka harus lakukan. Jangan sampai nanti pas bekerja ada godaan yang akhirnya jadi masalah,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kepada 1.067 CPNS di lingkungan Pemprov Jawa Barat angkatan 2019, di Gedung Youth Center Sport Arcamanik Bandung, awal pekan ini.
Ia menjelaskan, kunci menjadi ASN adalah niat melayani, bukan untuk dilayani. “Wayahna, namanya ASN harus melayani dengan sepenuh hati dan ikhlas karena itu fondasi dari profesi kita,” ujar dia.
Tak hanya itu, gubernur berharap para CPNS ini nantinya setara dengan ASN di negara Singapura. Artinya, kemampuan mereka harus di-update mengikuti perkembangan zaman.
“Tantangan ke depan banyak. Dunia makin kompetitif, maka harus relevan, tingkatkan skill. Saya ingin mereka setara dengan ASN di Singapura,” katanya.
Menurut dia, Pemdaprov Jawa Barat kini sedang menuju Birokrasi 3.0 atau birokrasi yang dinamis dan kolaboratif. Maka itu, para CPNS dituntut juga untuk melahirkan inovasi-inovasi guna memajukan daerah ini.
Saat ini, lanjut gubernur, birokrasi di Indonesia masih di tingkat 2.0 atau birokrasi prestasi, Urusan pembangunan hanya boleh dikerjakan oleh aparatur pemerintahan.
Sedangkan Birokrasi 3.0, semua elemen masyarakat dapat ikut serta dalam proses pembangunan. Hal tersebut sejalan dengan visi misi Pemdaprov Jawa Barat saat ini, yakni Jabar Juara Lahir Batin.
“CPNS angkatan 2019 ini harus jadi teladan dan membawa Jabar juara lahir batin,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan