“Jadi dalam CSS kita akan lihat bagaimana kemasan-kemasan makanan, logistik untuk pembuatan acara, dan pembagian tamber dalam kemasan,” jelasnya.
DARA| Kabupaten Bandung Bedas Bebas Sampah, merupakan salah satu komitmen Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna dalam salah satu visi misinya membangun kabupaten Bandung.
Hal tersebut diutarakan Kapala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Bandung Asep Kusumah, Rabu (14/06/23) di ruang kerjanya.
Masih dikatakan Asep Kusumah, sesuai visi misi bupati Bandung khususnya K3 yaitu mengoptimalkan pembangunan daerah berbasis partisipasi yang menjunjung kreatifitas dalam karier jabatan anggota yang berwawasan lingkungan.
“Berbicara masalah berwawasan lingkungan, lingkungan ada peradaban, ada prilaku, prilaku salah satunya tentang sampah, itu adalah produk dari prilaku,” jelasnya.
Bagaimana kita memperkuat komitmen, masih dikatakan Kadis LH, pak bupati memberi arahan untuk menjadikan City Sanitation Summit (CSS) XXI ini sebagai momentum edukasi untuk masyarakat dengan menetapkan bahwa CSS XXI ini sebagai Zero Wash Event.
Dalam arti edukasi sebuah event yang diharapkan tidak menghasilkan sampah. “Tentu tidak mungkin 100% tanpa sampah, karena melibatkan bayak orang dan faktor lainnya. Namun kita tetap kerkomitmen sebagai wujud mengedukasi banyak pihak bahwa semua bisa menjadi solusi untuk penanganan sampah,” kilah Asep Kusumah.
Harapannya ini akan menjadi inspirasi untuk kegiatan-kegiatan lain bahwa tidak hanya sukses penyelenggaraan, tapi kitapun sukses mendukung untuk mewujudkan kabupaten Bandung bebas sampah, dengan apa, yang paling sederhana mengurangi timbunan sampah.
“Belum bisa menangani sampah, ayo kurangi sampah dengan cara membuat event-event yang seminim mungkin menghasilkan sampah. Jadi dalam CSS kita akan lihat bagaimana kemasan-kemasan makanan, logistik untuk pembuatan acara, dan pembagian tamber dalam kemasan,” jelasnya.
Sebagai antisipasi penumpukan sampah dalam sebuah event, panitia harus memperbanyak titik-titik station pengisian air minum di area lokasi, sehingga apabila mau minum tinggal mengisi air di station pengisian air yang sudah disediakan panitia.
Semua itu merupakan komitmen Bupati Bandung untuk memperkuat upaya edukasi semua sumber sampah tapi semua menjadi sumber solusi, saatnya dengan spirit bedas semua menjadi pahlawan bagi lingkungan.
CSS XXI mulai dicanangkan oleh Bupati Bandung pada event CSS Fair 2023, yang berlangsung Rabu hingga Jumat (14-16 Juni 2023) bertempat di Dome Bale Rame Soreang.
“Berikutnya di awal Juli ada event Pornas, disela-sela Pornas ada acara Asean Sport Day kemudian ada event Bedas Expo. Pada kegiatan tersebut akan kita dorong sebagai Zero Wash Event. Jadi event-event yang sangat kecil menghasilkan sampah yang membuat persolan bagi kita semua,” kilahnya.
Asep berharap penguatan-penguatan pesan CSS XXI ini akan sampai bukan saja pada masyarakat kabupaten bandung, tapi juga menginspirasi yang lain bahwa gelaran-gelaran perhelatan itu jangan sampai setelah acara selesai menyisakan sampah yang mengganggu kenyamanan kita sendiri.
Adapun personil yang dilibatkan dalam CSS XXI ini merupakan relawan dari masyatakat kabupaten bandung.
“Dalam event-event ini kita melibatkan relawan dari kader bedas bebas sampah, Badega Lingkungan, penggiat lingkungan. Tugas mereka nanti memandu sekaligus membantu para pengunjung atau peserta untuk mengelola sampah dengan cara maksimalnya mengurangi, minimalnya tidak membuang sampah sembarangan,” terangnya.
Asep Kusumah berharap bahwa paradigma pengelolaan tentang Sampah harus berubah. Dulu paradigma ketika kita melihat sampah, kumlulkan, angkut dan buang. Undang-undang 18 tahun 2008 sudah mengamanatkan setiap orang wajib untuk mengurangi dan menangani sampah rumah tangganya secara berwawasan lingkungan.
“Mari kita minimalkan bisa mengurangi, caranya memakai kemasan yang bisa didaur ulang seperti tamber, misting, dan tas belanja. Berikutnya penanganan, sampah itu bila dikelola dengan baik merupakan sumber daya, sumber daya ekonomi, organik, energi. Bupati sudah banyak memberi gagasan, terobosan, ada bank sampah tematik, dimana organik akan menjadi sumber daya ekonomi. Jadi sampah ini sesuatu yang bisa dimanfaatkan bahkan bisa menghasilkan nilai- nilai ekonomi.”
Editor: Maji