Cuaca buruk disertai angin barat dan gelombang air laut meninggi mencapai 32 meter di Pantura Subang, membuat sejumlah nelayan tidak bisa melaut.
DARA – Dampak dari cuaca buruk tersebut hanya 20% nelayan yang memaksakan melaut. Jumahlah nelayan di Pantura jumlahnya 3.300 nelayan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Subang, Rahmat Efendi mengatakan, para nelayan di empat kecamatan diPantura Subang sejak Desember hingga kini banyak yang tidak melaut. Hanya 20% yang masih melaut.
“Dari jumlah 3.300 nelayan, sebanyak 80% nelayan tidak melakukan aktifitas melaut, karena cuacanya kurang mendukung,” kata Kepala DKP Kabupaten Subang Rahmat Efendi kepada dara.co.id, di kantornya, Jumat (19/2/2021).
Untuk kapal-kapal yang ada di bawah 5 gross ton tidak bisa melaut. Pasalnya, gelombang dan angin barat yang begitu besar sangat berdampak terhadap produktifitas tangkapan nelayan khususnya di TPI.
“Pendapatan nelayan dari hasil tangkapan saat ini alami penurunan mencapai 80%. Artinya pendapatan tersebut cuma 20% dari hasil tangkapan kapal nelayan di atas 5 gross ton yang dipaksakan untuk melaut, dan itu-pun karena cuaca kurang mendukung, sehingga hasilnya pun tidak optimal,” ujarnya.
Akibat cuaca buruk itu pendapatan nelayan menurun drastis. Biasanya hasil tangkapan mencapai 3 ton bahkan lebih. Sedangkan sekarang hanya kurang dari 1 ton.***
Editor: denkur