Iuran BPJS naik tapi pelayanan gitu gitu aja, ga ada peningkatan. Kasihan masyarakat setiap ke rumah sakit selalu ditolak dengan berbagai alasan, kata Dadang Supriatna. Simak penuturannya.
DARA | BANDUNG – Kenaikan BPJS Kesehatan bukan Solusi. Harus diimbangi dengan pelayanan yang prima, termasuk bisa transparan mengenai harga satuan yang dibebankan kepada warga.
Demikian dikatakan Anggota Provinsi Jawa Barat, H. Dadang Supriatna, Kamis (31/10/2019).
Dadang juga mengatakan, kenaikan BPJS seharusnya dititkberatkan kepada kedisiplinan administrasi dan pelayanan rumah sakit, pasalnya disinyalir penerima manfaat BPJS tidak dilayani secara maksimal. Sedangkan tagihan RS ke BPJS selalu membengkak.
Selama ini, lanjut Dadang, tidak diketahui secara pasti harga satuan setiap pelayanan. Pasien pemanfaat BPJS, tidak pernah tahu berapa biaya setiap pengobatan dan berapa pagu yang diterimanya.
Dadang mengingatkan kepada semua yang memegang kebijakan baik BPJS, pemerintah dan rumah sakit agar membuat SOP dan harus transparan terhadap semua anggaran sesuai harga satuan. Lalu sosialisasikan secara merata kepada masyarakat dan apa jaminannya kalau BPJS iurannya akan dinaikkan.
“Jangan sampai Harga BPJS Naik sedangkan pelayanan gitu gitu aja, ga ada peningkatan. Kasihan masyarakat setiap ke Rumah Sakit untuk berobat, selalu di tolak dengan berbagai alasan,” ujarnya.***
Wartawan: Fattah | Editor: denkur