Ketersediaan daging sapi di Kota bandung aman hingga tiga bulan kedepan. Begitu kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Jawa barat, Gin Gin Ginanjar.
DARA – “Masyarakat selain mengonsumsi daging segar dari sapi hidup, juga dari daging beku. Persediaan daging beku relatif bagus, bahkan Bulog punya stok sampai 1,9 ton dan bisa cukup untuk 2-3 bulan, dan di RPH pun sapi itu tersedia,” ujarnya, di Kantor Dispangtan Kota Bandung, Senin (25/1/2021).
Bila normal, kata Gin Gin, harga jual daging sapi berada di kisaran Rp110.000-Rp120.000 per kilo. Namun, kini menembus Rp130.000-Rp134.000 per kilog.
Gin Gin mengatakan, kenaikan bukan hanya terjadi di Kota Bandung, melainkan global. Pasalnya, kebijakan pengadaan sapi di Indonesia masih tergantung kepada pengimpor dari negara lain, sehingga ketika ada kenaikan di negara pengimpor, otomatis berimbas hingga ke konsumen.
“Tidak hanya Kota Bandung, hampir sebagian besar di Indonesia sapinya impor. Jadi ketergantungan yang tinggi itu belum ada kesiapan dari Indonesia untuk menghasilkan sapi yang diproduksi di negara kita, itu kelemahan kita,” jelasnya.
Mengantisipasi hal itu, Gin Gin mengatakan terus berkoordinasi dengan kementerian maupun para pengusaha di Kota Bandung. Selain itu, juga mengajak masyarakat untuk sementara beralih mengonsumsi daging lain, seperti ikan dan ayam.
“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi bahkan mengalihkan konsumsi ke daging lain seperti ikan, dan ayam. Kita merekomendasikan itu sementara, termasuk operasi pasar perlu kita siapkan,” ujarnya.***
Editor: denkur