DAK Dinkes Rp6,5 Miliar tak Terserap, Mahasiswa Geruduk Pemkot Sukabumi

Senin, 23 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAK Dinas Kesehatan Kota Sukabumi senilai Rp6,5 miliar tak terserap, mahsiswa gerudug Pemkot Sukabumi. Foto: dara.co.id/Riri

DAK Dinas Kesehatan Kota Sukabumi senilai Rp6,5 miliar tak terserap, mahsiswa gerudug Pemkot Sukabumi. Foto: dara.co.id/Riri

DARA | SUKABUMI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (Himasi) menggeruduk Pemkot Sukabumi, Jawa barat, Senin (23/09/19). Dalam aksinya, mereka menyoal tidak terserapnya Dana Alokasi Khusus (DAK) Rumah Sakit Al Mulk dan Puskesmas Baros senilai Rp6,5 miliar di Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.

“Kami anggap, mereka gagal dalam mengeksekusi anggaran DAK Kementerian Kesehatan. Padahal dana tersebut sudah dianggarkan,” kata kordinator aksi, Danial Fhadilah.

Ia menyayangkan anggaran yang begitu besar tidak terserap. Saat di-cross check, lanjut dia,  gagalnya penyerapan tersebut di pelelangan.

“Padahal sudah muncul pemenang lelang. Namun malah digagalkan seenaknya,” ujar dia.

Terlebih, lanjutnya, perusahaan pemenang lelang tersebut jika dianggap bermasalah tidak masuk daftar hitam.  “Saya yakin ada oknum. Nah kami minta oknum tersebut ditindak,” kata dia.

Ada tiga proyek yang dilelangkan yakni RS Al Mulk,  Puskesmas Lembursitu dan Puskesmas Baros. Dua proyek yang ditangani oknum pemerintahan, menurut dia,  gagal.

“Namun satu proyek malah berhasil ditangani internal dinkes berhasil,” katanya.

Danial juga mengungkapkan kekecewaan pihaknya karena pihak terkait tidak ada (dinas kesehatan) tidak menemui para pengunjuka rasa. Maereak ditemui Sekda Kota Sukabumi, Dida Sembada.

” Tidak puas dengan jawaban sekda ketika hadir di sekretariat kami,  yang menjawab pemasalahan di Sukabumi adalah takdir,” ujarnya lagi.

Para pengunjuk ras menolak Dida Sembada, saat mencoba menemui mereka. “Namun mereka menolak saat saya temui. Mereka mencari ibu kepala dinas kesehatan. Namun tidak ada disini,” katanya.

Menurut Dida, tuntutan para pengunjuk rasa tersebut tidak tertuang dalam dalam surat resmi. Sehingga ia tidak tahu detailnya.

“Kalau masalah lelang secara struktur organisasi kegiatan itu ada pengguna anggaran. Kalau mereka mengajak berdialog kita undang pengguna anggran tersebut untuk menjelaskan, ” ujarnya.

Dida membantah,  berbicara dengan Himasi, bahwa masalah tersebut takdir. “Saya siap dikonfrontir dengan mereka, ” katanya.***

Wartawan: Riri Satiri | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Dari Rakor Percepatan Huntap di Sukabumi
Makan Bergizi Gratis Masuk Kota Sukabumi, Kusmana Berharap Anggaran Segera Turun
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Minta RKPD Menjawab Isu Strategis Daerah
Kick Off Meeting Penyusunan RKPD, Begini Harapan Bupati Sukabumi
Pemkab Garut Wajibkan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon PPPK 2024
TNI-Polri di Indramayu Kawal Program Makan Siang Bergizi untuk Anak-Anak: Inovasi Cerdas Demi Masa Depan Sehat!
Mengawali Tahun 2025, Dua Napi Teroris Lapas Garut Ucapkan Ikrar Setia NKRI
Pj Bupati Cirebon Bertemu Warga Kubangdeleg, Janji Cari Solusi Cepat Masalah Sampah!
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:23 WIB

Dari Rakor Percepatan Huntap di Sukabumi

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:13 WIB

Makan Bergizi Gratis Masuk Kota Sukabumi, Kusmana Berharap Anggaran Segera Turun

Rabu, 8 Januari 2025 - 14:29 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Minta RKPD Menjawab Isu Strategis Daerah

Rabu, 8 Januari 2025 - 14:21 WIB

Kick Off Meeting Penyusunan RKPD, Begini Harapan Bupati Sukabumi

Rabu, 8 Januari 2025 - 10:53 WIB

Pemkab Garut Wajibkan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon PPPK 2024

Berita Terbaru

OLAHRAGA

RASIO ERICK THOHIR Tolok Ukur Elkan Baggott

Rabu, 8 Jan 2025 - 21:41 WIB

NEWS

Komidian Nurul Qomar Meninggal Dunia

Rabu, 8 Jan 2025 - 21:05 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Dari Rakor Percepatan Huntap di Sukabumi

Rabu, 8 Jan 2025 - 20:23 WIB