DARA | Tenaga pendidik (guru), merupakan fasilitator utama, dalam menciptakan kenyamanan siswa belajar di kelas. Karena itu guru dituntut untuk berperan dalam menyajikan menu harian yang segar, menarik, dan tidak membosankan sisawa belajar di kelas.
Maka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah menjadi salah satu aktifitas harian para guru dan murid. Namun, demikian tidak cukup hanya itu, kenyamanan siswa di dalam kelas pun menjadi faktor keberhasilan KBM dan ini erat kaitannya dengan fasilitas ruang kelas yang memadai dan layak untuk siswa belajar.
Lia Aprilina SP.d, MP.d, Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 26 Kota Bandung, menyatakan itu Selasa (12/9/2023). Dikatakan Lia, untuk kenyamanan siswa belajar, ruang kelas merupakan salah satu faktor penting. “Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat dan Dinas Pendidikan Jawa Barat yang telah mengucurkan bantuan program Dana Alokasi Khusus ( DAK) sehingga tercipta sarana belajar yang baikkata,” Lia.
Menurut Lia, untuk anggaran 2023 SMAN 26 Kota Bandung mendapat bantuan sebesar Rp 1,8 Miliar. Anggaran sebesar itu diperuntukan merehab sebanyak 12 ruang kelas. “Bantuan tersebut bersipat satu menu. Yaitu hanya rehabilitasi ruang kelas, tidak ada untuk toilet ruang lab dan lainnya,” katanya.
Eva Fatriani SP.d’ MPd, sebagai Ketua Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) mengatakan, dalam pelaksanaan DAK fisik bidang Pendidikan prasarana dilakukan secara swakelola. Menurut Eva, kepala sekolah sebagai penanggung jawab P2S. “Alhamdulillah, sebelum kami melaksanakan kegiatan pembangunan terlebih dahulu kami mengikuti bimbingan teknis yang digelar oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat. Setelah mendapatkan sosialisasi ini segera kami metetapkan tim Panitia Pembangunan,”katanya.
Dorongan dari Disdik Jabar, terkait bantuan DAK ini sangat kuat. Semoga program DAK tetap berlanjut. Kami dari pihak sekolah mengharapkan juga bantuan untuk RKB, mengingat zonasi PPDB selalu menuai problem. Muda mudahan kedepan program DAK ini dapat.dituntaskan
Masalah prestasi sekolah, SMAN 26 tercatat sebagai sekolah, yang memiliki seabrek prestasi. Mulai dari tingkat kelulusan sisawa yang masuk ke PT negeri tanpa test. Juga prestasi olahraga seni budaya,kegiatan seni sunda yang selalu juara dan banyak lagi kegiatan yang sipatnya pengembangan bakat. “Dalam kearifan lokal program Jabar Masagi dari 500 sekolah yang masuk, SMAN 26 salah satunya,” ujar Eva.