Dampak Corona, Pengusaha Hotel dan Restoran di Cianjur Kesulitan Biaya Operasional

Senin, 16 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar hanya ilustrasi (Foto: ayobandung/net)

Gambar hanya ilustrasi (Foto: ayobandung/net)

Tingkat kunjungan dan hunian hotel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menurun hingga 45 persen. Akibatnya, pengusaha mulai kesulitan untuk memenuhi biaya operasional, termasuk untuk membayar gaji pegawai.


DARA | CIANJUR – Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cianjur, Nano Indra Praja menjelaskan, kondisi tersebut sudah mulai dihadapi beberapa pengusaha hotel di Cianjur.

“Ini pukulan berat bagi kami. Makanya, kami terus memantau dan memastikan kalau kondisi ini tidak sampai berdampak pada karyawan, salah satunya jangan sampai merumahkan. Walaupun, memang ada hotel yang sudah merasa berat dengan beban operasional karyawannya,” ujar Nano, kepada wartawan, Senin (16/3/2020).

Nano menjelaskan, sampai saat ini memang belum ada karyawan hotel maupun restoran yang dirumahkan sebagai dampak terburuk dari menurunnya tingkat kunjungan.

Menurutnya, pengusaha hotel dan PHRI pun terus berdiskusi untuk menemukan solusi yang menyeluruh. Setidaknya, setiap pengusaha memiliki serikat pekerja di hotel maupun restoran mereka. “Diharapkan, keputusan yang baik bisa didapatkan dari diskusi melalui serikat pekerja tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, melihat hal itu Nano mengaku, para pengusaha akhirnya belum siap untuk sama sekali tidak beroperasi. Hal itu diakui, menyusul terbitnya surat edaran dari Plt Bupati Cianjur Herman Suherman agar para pengusaha hotel dan restoran maupun lokasi wisata mengehentikan sementara kegiatan mereka.

“Kami mengapresiasi imbauan tersebut dan berusaha untuk melakukan berbagai upaya. Banyak dari kami yang menunda bahkan membatalkan kegiatan/keramaian,” ucapnya.

Ia tetap mengharapkan, ada tindakan lain dari pemerintah untuk menanggapi kondisi tersebut, sehingga Nano pun mengaku akan segera melakukan pertemuan dengan pemerintah setempat.

“PHRI membutuhkan diskusi dengan dinas pariwisata terkait imbauan dari plt bupati, dinas perdagangan terkait harga bahan baku yang melonjak, dinkes untuk meminta fogging virus, dan bapenda terkait permohonan bebas pajak hotel serta restoran selama dampak virus corona masih berlangsung,” tandasnya.

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Polres Sukabumi Gelar Operasi Ketupat Lodaya, 493 Personel Dikerahkan
‘Yu Kita Serbu! Pemkab Sukabumi Kembali Gelar Bazar Cullinary Ramadhan
Begini Jawaban Bupati Sukabumi Atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Terkait Raperda Perubahan Badan Hukum BPR Sukabumi
Pohon Tumbang, Arus Lalu Lintas Samarang-Garut Macet Parah
Polres Garut Gelar Mudik Gratis, Berminat? Klik Kanal Ini!
Jelang Ramadan, Bahan Pokok di Garut Aman
Update Bencana Sukabumi, Enam Meninggal, Tiga Orang Masih Hilang
Kapolres Sukabumi Bagikan Sembako untuk Korban Banjir dan Kaum Duafa
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 00:09 WIB

Polres Sukabumi Gelar Operasi Ketupat Lodaya, 493 Personel Dikerahkan

Jumat, 14 Maret 2025 - 23:56 WIB

‘Yu Kita Serbu! Pemkab Sukabumi Kembali Gelar Bazar Cullinary Ramadhan

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:16 WIB

Begini Jawaban Bupati Sukabumi Atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Terkait Raperda Perubahan Badan Hukum BPR Sukabumi

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:57 WIB

Pohon Tumbang, Arus Lalu Lintas Samarang-Garut Macet Parah

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:48 WIB

Polres Garut Gelar Mudik Gratis, Berminat? Klik Kanal Ini!

Berita Terbaru

NASIONAL

Membangun Daerah, Pemprov Jabar Bersinergi dengan TNI AD

Sabtu, 15 Mar 2025 - 05:19 WIB

CATATAN

RELOKASI RAKYAT GAZA Diplomasi Irlandia untuk Trump

Jumat, 14 Mar 2025 - 20:58 WIB