DARA | KARAWANG – Bupati Karawang, Hj Cellica Nurrachadiana, meminta PT Pertamina memberi kompensasi kepada warganya yang terdampak kebocoran minyak (oil spill) mentah.
“Kami minta Pertamina memberi kompensasi bagi warga kami yang terdampak,” katnaya, seusai meninjau meninjau lokasi kebocoran minyak mentah di sumur migas lepas pantai YYA -1 Area Pertamina Hulu Hulu Energi Offshore North West Java, tempo hari.
Peninjauan dilakukan dengan mengenakan tiga kapal Satpolairud, bersama jajaran Polres Karawang dan TNI. Ia sangat menyayangkan atas kebocoran minyak mentah tersebut, karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat yang tinggal di pesisir.
Menurut dia, ceceran limbah minyak mentah di sejumlah wilayah Karawang termasuk bencana. Sedikitnya ada lima desa di pesisir utara Karawang yang terdampak.
“Kami belum menetapkan status siaga. Namun layak kategori siaga bencana,” ujarnya.
Ia meminta pihak Pertamina fokus memperhatikan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat yang terdampak. “Saya minta pertamina sigap untuk menangani lingkungan yang sudah tercemar dan menyiapkan air bersih, karena air kebutuhan yang paling penting buat masyarakat.”
Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil laporan kepala desa masing-masing, banyak petani tambak yang gagal panen pasca insiden kebocoran minyak tersebut. Kebocoran minyak itu, lanjut dia, berdampak pada tambak ikan dan udang.
Selain itu, menurut dia, para nelayan di pesisir yang tercemar juga tidak berani melaut. Sehingga, nelayan tak bisa menangkap ikan.
Karena itu, bupati meminta kepala desa menginventarisir jumlah korban dan kerugian akibat kebocoran minyak tersebut.
“Saya sudah perintahkan di setiap desa memiliki penanggung jawab untuk berkoordinasi dengan pihak Pertamina. Saya mau pertamina menyelesaikan persoalan ini sampai akhir,” katanya.
Jawapos.com melansir, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjanjikan kompensasi bagi warga di enam desa yang terimbas kebocoran sumur YYA-1 di Blok Offshore North West Java (ONWJ) itu. Komitmen tersebut merupakan hasil audiensi Pertamina dengan warga tempo hari.
Menurut Kepala Desa Cemarajaya Yonglim Supardi, pihak Pertamina setuju memberikan kompensasi atas kerugian yang diderita warga. “Kapan dan bagaimananya masih proses. Nanti kan masih ada penghitungan, lalu ada kompensasi,” katanya.
Ia, kelompok warga yang terdampak langsung adalah para nelayan tradisional. Kemudian para petambak. Menurut dia, di Cemarajaya, sekitar 50 nelayan tradisional sudah lebih dari sepekan tidak melaut.***
Editor: Ayi Kusmawan