DARA | BANDUNG — Dana hibah untuk lembaga Palang Merah Indonesia (PMI) dari APBD Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, menurunan sangat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ketua PMI KBB, Djunaedi, mengungkapkan, tahun ini pihaknya hanya mendapatkan dana hibah sebesar Rp15 juta. Bantuan tahun ini sangat jauh dibandingkan perjalanan PMI selama berdiri, yang pernah mendapatkan hibah hingga Rp250 juta untuk setahun.
Karena itu, pihaknya akan berupaya audiensi dengan DPRD KBB membahas masalah anggaran bantuan tersebut. “Dasarnya PP itu, bahwa PMI sebagai lembaga kemanusiaan bisa mendapatkan bantuan anggaran dari APBD,” ujar Djunaedi, seusai Pelantikan Pengurus PMI Tingkat Kecamatan se-KBB di Kecamatan Ngamprah, Rabu (21/8/2019).
Padahal, lanjut dia, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, memperkuat peranan PMI dalam melaksanakan berbagai tugas kemanusiaan. Dalam menunjang operasional PMI, ia mengakui, saat ini pihaknya hanya mengandalkan biaya dari Bulan Dana PMI yang merupakan partisipasi masyarakat serta instansi/perusahaan, dengan perolehan dalam satu tahun Rp 450 juta.
“Sementara, untuk biaya operasional selama satu tahun bisa mencapai Rp 650 juta. Itu untuk gaji pegawai, sewa gedung, biaya listrik untuk alat-alat canggih pemeriksaan darah dan lainnya,” kata dia.
Pihaknya juga saat ini sengaja belum mengambil dana hibah tersebut dengan harapan pada APBD perubahan 2019 akan ada penambahan.***
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan
