“Netralitas itu bukan retorika semata, bukan slogan atau logo, netralitas bukan hanya ungkapan supaya tentram, tapi saya himbau netralitas itu harus masuk kedalam denyut nadi kita, jadi potensi keberpihakan karena kedekatan dengan masyarakat itu merupakan suatu ‘godaan’,” jelas Kolonel Pnb Mohammad Nurdin.
DARA | BANDUNG – Komandan Lanud (Danlanud) Sulaiman, Kolonel Pnb Mohammad Nurdin, mengatakan bahwa sebagai kewaspadaan dalam menghadapi konflik jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang terpenting adalah deteksi dini dan pencegahan dini.
Menurut Nurdin, terkadang suatu konflik sosial meledak manakala fungsi deteksi dini sudah dilakukan tetapi pencegahan dini tidak dilakukan. Jadi memang harus ada langkah kongkrit yang dilakukan manakala sudah ada terdeteksi dini suatu permasalahan sosial akan terjadi.
“Pokoknya ingat Kang Deni (Deteksi Dini) itu bertemannya dengan Neng Ceni (Cegah Dini),” ujar Nurdin sambil berseloroh dalam acara pembukaan forum sinergitas tiga pilar kecamatan dan desa guna mendeteksi dini konflik jelang Pilkada Kabupaten Bandung 2020, di Soreang, belum lama ini.
Ia mengatakan hal pertama yang biasanya gampang sekali memicu konflik adalah isu sara. Sebab, isu ini sangat mudah digoreng manakala dalam situasi jelang pilkada baik tingkat kabupaten, provinsi, bahkan tingkat nasional (Pilpres).
Selain itu, Danlanud juga menerangkan bahwa yang abadi dalam politik itu adalah kepentingan. Jika seseorang berada dalam satu perahu dengan kepentingan yang sama, maka artinya mereka berteman. Namun jika esoknya kepentingannya berbeda maka mereka akan bertempur.
Hal tersebut berkaitan erat dengan posisi para pemangku jabatan baik di desa, kecamatan, atau di tingkat yang lebih tinggi dimana netralitasnya harus tetap dijaga demi kepentingan apapun.
“Netralitas itu bukan retorika semata, bukan slogan atau logo, netralitas bukan hanya ungkapan supaya tentram, tapi saya himbau netralitas itu harus masuk kedalam denyut nadi kita, jadi potensi keberpihakan karena kedekatan dengan masyarakat itu merupakan suatu ‘godaan’,” jelasnya.
Danlanud mengingatkan para abdi negara seperti anggota TNI/Polri dan para ASN bisa menjaga netralitasnya seperti tarikan nafas dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Bisa dibayangkan bagaimana negara ini bisa tegak berdiri kalau para abdi negaranya tidak netral dalam dunia politik.
“Jangan sampai kita semua (abdi negara) jatuh karena tidak netral, yang dipertaruhkan itu keutuhan bangsa dan negara, sekup kecilnya negara tidak bisa berdiri apabila suatu wilayahnya mengalami peningkatan ekskalasi akibat ketidaknetralan kita,” pungkasnya.***
Editor: denkur