Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober menjadi salah satu peringatan peristiwa bersejarah bangsa Indonesia.
DARA | Peristiwa itu melibatkan pemuda dan pemudi dari seluruh Indonesia dalam Kongres Pemuda II di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928.
Setiap pemuda memiliki peranannya masing-masing, seperti peran pemuda pemudi dahulu saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, para pemuda yang berjuang demi lingkungan, para pemuda yang berjuang dalam pendidikan, dan hal lainnya yang membuat setiap orang memiliki peranannya masing-masing.
Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda, Cabaca sebagai salah satu platform baca dan menulis digital memberikan rekomendasi buku-buku yang berkaitan dengan peranan pemuda pemudi sebagai tokoh utama dari berbagai sisi dan genre.
Berikut rekomendasi novel Cabaca berdasarkan genre yang cocok dibaca dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Sejarah
Jika kamu menyukai buku-buku fiksi yang berlatar belakang sejarah Indonesia, buku Roekiah 1965 karya Roe cocok untukmu. Buku Roekiah 1965 menceritakan sisi gelap kejadian G30S pada masa 1965 dan sesudahnya.
Selain itu, tokoh utama dalam ceritanya juga diceritakan berusaha untuk bisa menghidupkan kembali kesenian ludruk yang sempat dilarang pasca-pemberontakan.
Lalu, ada pula Sadirah karya Johanes Jonas yang mengangkat cerita soal Sadirah, seorang wanita yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia di zaman penjajahan dengan caranya sendiri sebagai seorang ‘Nyai’ simpanan Belanda.
Misteri
Genre misteri memang sering membuat penasaran dan menarik perhatian pembacanya. Buku dengan genre misteri dengan melibatkan tokoh pemuda dan pemudi yang berperan besar dalam ceritanya adalah buku Headline karya Tuesdayat7am.
Headline mengisahkan sebuah kasus kematian dua peserta didik yang terjadi di SMA Cenderawasih. Atas desakan orang tua murid, klub jurnalistik yang dinilai memiliki pengaruh secara tak langsung atas kasus tersebut pun ditutup.
Alfa dan Gia merasa ada yang tidak beres dengan kematian teman-temannya. Mereka bersama dengan Hanggini, penyidik BNN, berusaha untuk mengungkap kasus tersebut.
Romance
Untuk pembaca yang menyukai genre romance dengan tema bisnis atau bekerja paruh waktu di usia muda, kedua buku ini cocok untukmu.
Pertama, buku Steal The Looks karya Ayasayuningtias ini menceritakan Hannah Pouran yang lahir dari keluarga yang hangat harus menerima kenyataan saat skandal perselingkuhan ayahnya menjadi konsumsi publik.
Tidak hanya itu, ibu dan kakaknya pergi, ia di PHK hingga meninggalnya sang ayah.
Tidak mau terus terpuruk, Hannah pun memutuskan untuk membangun bisnis peminjaman barang mewah bernama “Steel The Looks”.
Kedua, buku The Blooming Dreams karya Kimchiroll ini menceritakan Wening yang masih duduk di bangku SMA berusaha mengumpulkan dana demi bisa menyelamatkan kucing jalanan. Ia pun menerima tawaran sebagai pet sitter.
Namun, keputusannya membawa dia pada rahasia keluarganya yang mulai terkuak, hingga bertemu dengan Ronald, si playboy sekolah yang ternyata juga pet sitter seperti dirinya.
Teenlit
Buku I’m Counting on You karya Geanna Kim ini cocok untuk kamu yang menyukai genre teenlit. I’m Counting on You menceritakan Theo Gregory yang memutuskan meninggalkan dunia voli yang tidak lagi memberinya kebahagiaan dan justru menjadi penyebab dari tragedi yang menimpa kakaknya.
Saat keadaan semakin memburuk, Theo yang ingin melompat dari rooftop rumah sakit, didatangi oleh seorang perempuan misterius.
Perempuan itu tidak hanya mengerti penderitaan yang Theo rasakan, tapi juga mengenal Gavin William, ace andalan dan pemain voli berbakat yang selalu mengandalkan Theo. Namun, Theo juga menyadari jika si perempuan misterius itu juga diadakan oleh Gavin untuk bermain voli.
“Kalau dahulu kala seorang pemuda berjuang untuk kemerdekaan, pemuda masa kini seharusnya punya lebih banyak kesempatan untuk berkarya dalam berbagai bidang. Maka dari itu, novel-novel tadi bisa jadi penyemangat bahwa walau jalannya tetap gak gampang, paling gak seorang pemuda masa kini bisa tahu potensinya sehingga bisa berhasil meraih tujuan dan mimpinya masing-masing,” tutur Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca saat diwawancarai secara daring, Kamis (26/10/2023).
Editor: denkur | Sumber: Rilis