Tragedi Bus Sriwijaya dua minggu lalu menyisakan rasa duka yang mendalam, tak hanya untuk keluarga korban (penumpang), tapi juga untuk keluarga sang pengemudi yang juga turut tewas.
DARA | JAKARTA – Bus Sriwijaya nomor polisi BD 7021 AU, Senin 23 Desember 2019 lalu mengalami kecelakaan, masuk ke sebuah jurang yang cukup terjal di Liku Lematang Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Akibatnya 28 orang penumpang tewas. 13 orang selamat.
Menurut penyelidikan pihak kepolisian, bus Sriwijaya itu sempat terperosok tiga kali. Bahkan, sempat nyaris terbalik hingga membuat penumpangnya terpaksa harus turun.
Ferri, supir bus Sriwjaya itu turut tewas dalam kecelakaan maut itu. Namun, seperti ditulis tribunnews, Jumat (3/1/2020), sebelum tragedi itu terjadi Ferri memperlihatkan sikap yang tidak biasanya, bahkan dianggap aneh. Salah satunya adalah Ferri sempat pamit hingga empat kali.
“Waktu pamit kerja hari minggu lalu sampai empat kali dia izin sama ibunya. Itu agak aneh karena biasanya cukup satu kali saja,” ujar Jalaludin, ayahanda Ferri.
Bahkan, tak cuma itu, Ferri juga sempat memberikan pesan yang membuat batin ibunda bergetar. “Dia bilang, Mak Pamit ya. Mungkin aku tak pulang. Tapi saat itu ibunya berpikir kata-kata itu berarti pulangnya agak lama.” ujar Jalaludin.
Masih dikutip dari tribunnews, Jalaluddin juga mengungkap firasat tak enak. Menurutnya, sejak Senin malam tak bisa tidur, pikiran dan hati tak tenang. Ternyata, firasat itu terbukti: “Saya dapat telepon sekitar jam 03.00 pagi, rupanya ini jawaban dari rasa gelisah itu,” ujarnya.***
Editor: denkur |Sumber: tribunnews