Petani ikan di Kabupaten Cianjur terpaksa mengurangi jumlah ikannya, karena merasa keberatan atas naiknya harga pakan ikan. Sementara harga jual ikan masih stabil. Kenaikan harga itu pun terjadi pada pakan ternak lainnya.
DARA | CIANJUR — Sejumlah pedagang pakan ternak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengeluhkan harga pakan terus naik. Akibatnya daya beli masyarakat mengalami penurunan sekitar 20 persen.
Hengki Irawan (48) seorang penjual pakan ikan di Jalan Pasirhayam, Cianjur, menjelaskan, saat ini beberapa jenis pakan ternak tengah mengalami kenaikan harga dan telah terjadi beberapa bulan terakahir. “Saat ini untuk harga pakan ayam merek Pokpand mencapai Rp390 ribu sebelumnya seharga Rp360 ribu per 50 kilogram. Sedangkan pakan merk Sinta BR21E seharga Rp310 ribu dari Rp285 ribu per 50 kilogram,” kata Hengki, kepada wartawan, Rabu, (20/11/2019).
Selain Pokpand, lanjut dia, untuk pakan ikan merk Cargill pun mengalami kenaikan semula Rp150 ribu jadi Rp175 ribu per 30 kilogram. Pakan ikan tersebut naik sudah hampir dua bulan terakhir.
“Akibat terjadinya kenaikan harga pakan itu, daya beli pakan mengalami penurunan. Sebelum naik dalam satu hari mampu menjual pakan sebanyak 500 kilogram per hari, kini hanya mencapai 300 kilogram saja,” ucapnya.
Sementara itu, Lukman (30), peternak ikan di Kampung Tugu, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, mengatakan, sejak harga pakan ikan naik, dia lebih memilih mengurangi jumlah ikan yang ada di kolam. “Sebelumnya di satu kolam terdapat satu kuintal ikan nila. Tapi sekarang, karena pakan ikan sedang tinggi, jumlahnya dikurangi menjadi setengahnya,” ujar Lukman.
Menurut dia, akibat kenaikan harga pakan tersebut omzet dalam satu hari berkurang, semula dapat meraup untuk sekitar Rp500 ribu kini berkurang jadi Rp300 ribu per satu kuintal.
“Saat ini harga ikan masih stabil, untuk harga ikan nila yang dijual ke pedagang di pasar mencapai Rp23 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram tergantung dari ukurannya,” kata dia.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan