DARA | BANDUNG – Antusiasme masyarakat dalam pendaftaran PPDB hari pertama di Jawa Barat sebagian tidak didukung oleh daya tampung sekolah. Padahal sudah ada tambahan 17 ribu bangku sekolah tahun ini.
“Cuman, daya tampung yang tersedia di SMA Negeri ini kurang bisa menampung seluruh keluaran SMP,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum, saat monitoring pendaftaran PPDB SMA/SMK 2019 hari pertama, di UPTD Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Tikomdik) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Senin (17/6/19).
.Untuk itu, Pemadprov Jawa Barat mengapresiasi SMA/SMK swasta yang menerima lulusan SMP atau sederajat yang tidak bisa diterima di sekolah negeri di Jabar. Menurut Uu, tidak semua SMA/SMK di daerah ini memiliki fasilitas memadai untuk pelaksanaan PPDB.
“Kita akan evaluasi ke depan, ternyata masalah software dan hardware harus benar-benar diperhatikan sarana dan prasarana, supaya masyarakat bisa terlayani dengan baik dan cepat,” ujarnya.
Atas catatannya itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat segera mengevaluasi pelaksanaan PPDB tahun ini. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, panitia PPDB membuka layanan pengaduan bagi para orang tua dan masyarakat.
Setiap sekolah wajib untuk memiliki bagian informasi dan layanan pengaduan. “Artinya setiap sekolah menyediakan kelas untuk informasi. Yang kedua, mereka juga menyiapkan pengaduan. Jadi, seluruh pengaduan harus diterima oleh sekolah, satuan pendidikan, kemudian terstruktur.”
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, wakil gubernur, melakukan video conference dengan para kepala cabang dinas pendidikan dan kepala sekolah di beberapa kota/kabupaten di ruang command center Tikomdik tersebut. Kabupaten Cianjur PPDB melaporkan, PPDB di sana berlangsung lancar dengan antusiasme warga tinggi.
Bahkan ada warga yang mengantre dari pukul 04.00 WIB. Begitu pula di Kabupaten Karawang, proses PPDB berlangsung lancar, aman, dan terkendali dengan pendaftar sangat antusias. Ada 865 calon peserta didik yang sudah terdaftar dengan proses input data per hari sekitar 300 pendaftar.
Sekolah terakhir yang disapa Wagub adalah SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya. Daya tampung sekolah ini mencapai 408 peserta didik, sementara yang sudah terdaftar sebanyak 127 orang. Proses PPDB di SMAN 1 berjalan lancar didukung sistem komputer yang beroperasi baik.
“PPDB tidak ada kendala. Bahkan barusan saya teleconference dengan beberapa kabupaten/kota,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan