Dear… Bupati Bandung, di Cikancung Ada Komunitas Kuaci, Pengrajin Bambu yang Butuh Bantuan

Rabu, 21 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Agus Salam, pendiri Komunitas Kuaci (Foto: verawati/dara.co.id)

Agus Salam, pendiri Komunitas Kuaci (Foto: verawati/dara.co.id)

Komunitas Awi Cikancung (Kuaci) hadir di tengah dapuran bambu di sebuah dusun di Bandung Timur. Beranggotakan hanya 10 orang, namun memiliki pandangan jauh kedepan tentang bagaimana bambu bisa terbang ke mancanegara.


DARA | BANDUNG – Adalah Agus Salam, seorang warga Cikancung Kabupaten Bandung yang jatuh cinta terhadap pohon bambu itu. Ia memilih keluar dari pabrik, lalu beralih profesi sebagai pengrajin awi alias bambu.

Ternyata, kata Agus, kerajinan bambu prospeknya cukup bagus. Maka, ia pun mendirikan Komunitas Awi Cikancung alias Kuaci.

“Ada cangkir, gelas sama nampang, tekonya juga ada. Tempat lampu, replika kapal pinishing, terus ada juga dari batok, ini kincir air dan curug pancuran,” ujar Agus saat wawancara di Kecamatan Cikancung, Selasa (20/10/2020).

Agus sudah hampir tujuh tahun jadi pengrajin awi. Memasarkan produknya menggunakan sosial media facebook. Tapi sayang belum bisa melayani pesanan banyak, karena keterbatasan pengrajin.

“Kami nggak terlalu mempromosikan. Pemesan ada, namun pengrajinnya yang nggak ada. Jadi, kadang-kadang pesan sekarang seminggu baru ada,” ujarnya.

Terkait bambu, kata Agus, di Cikancung cukup melimpah. Dulu bambu itu bisa digunakan untuk bangun rumah dan pagar. Tapi sekarang tidak lagi. Lebih banyak sekadar dibuat bahan baku kerajinan saja.

Selain kekurangan pengrajin, Agus juga mengaku kesulitan modal dan peralatan, sehingga ia berharap ada bantuan dari pemerintah.

Agus mengatakan kalau untuk peralatan kerajinan ada, tapi kondisinya masih sederhana.

“Kami masih butuh banyak peralatan pendukung untuk menggenjot produksi, supaya lebih cepat dan hasilnya bagus. Jadi pendukung lainnya, seperti tuner trus alat lukis bakar, saya belum punya. Kalau sudah punya alat seperti itu mungkin kami bisa menggenjot produksi,” kata Agus.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Kepala DPMTSP Jabar Dedi Taufik Siapkan Strategi Jaga Iklim Investasi di Jabar
Amilin Zakat Fitrah DKM Binaul Makmur Desa Banyusari Tunaikan Amanah
Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak
PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati
Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran
Jangan Kirim Parsel ke Gubernur Jabar, Ini Alasannya
Berita ini 28 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 13:23 WIB

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 April 2025 - 12:54 WIB

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis

Minggu, 30 Maret 2025 - 22:21 WIB

Amilin Zakat Fitrah DKM Binaul Makmur Desa Banyusari Tunaikan Amanah

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:54 WIB

Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:33 WIB

PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati

Berita Terbaru


Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri panen raya padi di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 Apr 2025 - 13:23 WIB