Dear Pak Bupati, Gimana Nih, Kasus KDRT di Kabupaten Bandung Ternyata Masih Tinggi

Jumat, 19 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi KDRT (Foto: LBH)

Ilustrasi KDRT (Foto: LBH)

Masalah keluarga yang kerap muncul di Kabupaten Bandung masuk dalam kategori berat. Bahkan, ada yang masuk ranah pidana.


DARA – Menanggapi itu, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Bencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung mengusulkan pembentukan peraturan daerah (Perda) tentang ketahanan keluarga di Kabupaten Bandung.

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung, Muhammad Hairun mengatakan Kabupaten Bandung memiliki kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), perceraian hingga pernikahan anak yang cukup tinggi.

Kata Hairun, upaya untuk mencegah munculnya permasalahan keluarga, maka yang harus dibangun adalah ketahanan keluarga.

“Salah satu upaya kita ke depan adalah mengusulkan pembentukan peraturan daerah (perda) tentang ketahanan keluarga,” ujar Hairun saat wawancara di ruang kerjanya, Soreang, Jumat (19/11/2021).

Hairun menyampaikan, kasus yang menyangkut permasalahan keluarga yang terjadi di Kabupaten Bandung ini berat. Seperti fenomena pernikahan anak yang cukup banyak. Kabupaten Bandung ini memiliki penduduk yang padat sehingga angkanya akan tinggi, namun jika dipersenkan pasti angkanya kecil.

“Saya sampaikan kemarin ini kan darurat kita itu, KDRT kita kan tinggi, ditambah kasus cerai kan tinggi,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Bandung melalui DP2KBP3A Kabupaten Bandung sebenarnya telah menggulirkan program Berencana Dewasakan Anak Agar Sejahtera: Sinergitas Akselerasi Pendewasaan Usia Kawin Terjaga, Keluarga Sehat atau yang biasa disebut dengan Bedas Sapujagat. Tujuannya adalah untuk mencegah pernikahan anak.

“Kita sedang melakukan sosialisasi sampai ke tingkat kecamatan dan desa. Lalu ada kegiatan membuat buku dan membangun kelompok kegiatan agar anak tidak kawin muda,” pungkas Hairun.***

Editor: denkur

Berita Terkait

BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024
Kenapa Orangtua Indonesia Lebih Takut Anak Tak Sopan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat
Disperkim Kabupaten Sukabumi Siap Berkolaborasi Sukseskan Revalidasi Ciletuh Palabuhanratu
Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif
Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika
Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan
Halal Bihalal Pertama Pemprov Jabar, Begini Pesan Gubernur Dedi Mulyadi
Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 19:26 WIB

BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024

Rabu, 9 April 2025 - 15:35 WIB

Kenapa Orangtua Indonesia Lebih Takut Anak Tak Sopan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat

Rabu, 9 April 2025 - 15:09 WIB

Disperkim Kabupaten Sukabumi Siap Berkolaborasi Sukseskan Revalidasi Ciletuh Palabuhanratu

Rabu, 9 April 2025 - 11:18 WIB

Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika

Rabu, 9 April 2025 - 10:13 WIB

Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan

Berita Terbaru