Persaudaraan Donor Darah Majalaya (PDDM) Kabupaten Bandung sudah bertahun-tahun dibentuk. Namun, pemerintah daerah belum ada tanda-tanda akan membntuk Unit Transfusi Daerah (UTD).
DARA – PDDM dibentuk tujuannya untuk membantu warga yang menderita thalasemia yang membutuhkan transfusi darah untuk kelangsungan hidupnya.
“Harapan kita dari teman-teman PDDM yang bekerja sosial dan tanpa pamrih ini, berharap ada UTD di RSUD Majalaya. Minimal di rumah sakit itu ada ruangan kecil yang dilengkapi dengan peralatan untuk donor darah, yang setiap hari atau selama 24 jam bisa melayani pendonor darah untuk membantu warga penderita thalasemia atau warga lainnya yang urgent membutuhkan darah untuk kebutuhan penanganan medis,” ujar Ketua Umum PDDM Aria Prawiranegara kepada wartawan di Majalaya, Sabtu (9/4/2022).
“Seperti kita ketahui, banyak warga yang membutuhkan darah disaat harus menjalani penanganan medis di rumah sakit,” imbuhnya.
Dikatakan Aria, adanya fasilitas UTD itu sangat urgent dan penting untuk membantu pelayanan medis, khususnya para penderita thalasemia yang membutuh darah dari para pendonor.
“Siapa nanti yang akan menjadi pengusul UTD itu, silahkan saja. Yang menjadi harapan kami, UTD harus segera ada dan terwujud guna membantu warga yang menderita thalasemia,” kata Aria.
Jika UTD itu sudah terwujud, lanjut Aria, misalnya di RSUD Majalaya, PDDM pun tak akan melaksanakan kegiatan sosial donor darah yang selama ini terus dioptimalkan bersinergi dengan PMI Kota Bandung.
“Dengan adanya UTD itu, siapa saja bisa datang langsung untuk mendonorkan darahnya. Dengan adanya UTD itu sebagai ikhtiar untuk menjamin kebutuhan darah disaat ada warga yang membutuhkan,” katanya.
Untuk diketahui, kata Aria, PDDM ini adalah terdiri dari para orang tua penderita thalasemia, selain para relawan yang selama ini terus menjalin komunikasi dan silaturahmi dalam upaya membantu para penderita thalasemia.
“Mengingat para penderita thalasemia itu membutuhkan darah untuk kehidupan. Setetes darah sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Editor: denkur | Wartawan: Trinata