Dekranasda Garut Beri Bantuan 30 Kompor Listrik kepada Pembatik Batik Garutan

Jumat, 8 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy



Pemberian bantuan kompor listrik dari Dekranasda Garut kepada Pembatik Batik Garutan di Kampung Sanding Kelurahan Muara Sanding dan Kampung Paledang Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jum'at (8/4/2022). (Foto: andre/dara.co.id)

Pemberian bantuan kompor listrik dari Dekranasda Garut kepada Pembatik Batik Garutan di Kampung Sanding Kelurahan Muara Sanding dan Kampung Paledang Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jum'at (8/4/2022). (Foto: andre/dara.co.id)

Sariah yang sudah membatik sejak tahun 1953 ini berharap ke depannya ada perhatian dan juga bantuan kepada pembatik batik Garutan yang saat ini sudah sulit ditemukan.


DARA- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut, membagikan 30 buah kompor listrik kepada para pembatik batik Garutan yang tersebar di wilayah Garut Kota, yaitu Kampung Sanding, Kelurahan Muarasanding, Kampung Paledang, Kelurahan Kota Kulon, dan di Kampung Sisir yang ada di Kecamatan Samarang, Jumat (8/4/2022).

Pemberian bantuan kompor ini diberikan secara simbolis kepada pembatik yang ada di Kampung Sanding, dan Kampung Paledang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.

Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Garut, Diah Kurniasari, mengatakan, pihaknya sengaja memberikan langsung kompor listrik kepada para pembatik ini, di mana pihaknya menyiapkan 30 unit kompor listrik yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh para pembatik batik Garutan, yang diakuinya saat ini mulai sulit ditemui.

“Ini kami memberikan sekitar 30 (unit kompor listrik), karena kan ada pembatik itu sekeluarga jadi tidak mungkin seorang satu jadi kita bagi perkelompok seperti itu yang ada di rumah (pembatik),” ujarnya, Jumat (8/4/2022).

Menurut Diah, kompor yang diberikan kepada pembatik ini merupakan kompor khusus yang ia pesan di Yogyakarta, dan memiliki beberapa kelebihan, salah satunya yaitu asap yang dihasilkan tidak sebanyak kompor gas pada umumnya.

“Hari ini mungkin ini kita untuk membantu mereka karena ini kompor ini nanti asapnya tidak terlalu banyak, tidak seperti kompor (yang) pakai gas, jadi paling tidak kita membantu menjaga kesehatan para pembatik, karena bayangin ruang kecil mereka beramai-ramai membatik dengan uap itu sangat berbahaya,” ucapnnya.

Diah berharap, melalui pemberian bantuan kompor listrik bagi pembatik ini, bisa meningkatkan minat masyarakat untuk belajar dan melestarikan batik Garut, terlebih, ia menilai bahwa Batik Garut memiliki kekhasan serta kualitas yang sangat bagus.

“Harapanya, kita bisa meduniakan batik Garut. Nah ini lah kita mudah-mudahan batik Garut lebih terkenal kembali bangkit lah seperti itu,” katanya.

Sementara itu, salah satu penerima bantuan kompor listrik, yang merupakan pembatik dari Kampung Sanding, Sariah (83), mengucapkan rasa terima kasih kepada Dekranasda Garut yang telah memberikan bantuan kompor listrik bagi dirinya. Ia mengungkapkan, akibat Pandemi Covid-19, penjualan dan peminat batiknya kian sepi.

“Nya ayeuna teh batik teh nuju sepi, muhun saprak ti Corona sepi ari memeh (Corona) kieu mah nya Alhamdulillah kitu aya. Pami aya nu mesen didamel pami teu aya nu mesen mah nya pere we, (Iya sekarang itu batik itu lagi sepi (pembeli), iya sejak di (masa Pandemi) Corona sepi, kalau sebelum itu ya Alhamdulillah gitu ada. Kalo ada yang memesan dibuat, kalau nggak ada yang pesan ya libur aja,)” ucapnya.

Sariah yang sudah membatik sejak tahun 1953 ini berharap ke depannya ada perhatian dan juga bantuan kepada pembatik batik Garutan yang saat ini sudah sulit ditemukan.

” Nyungken bantosan we kitu (seperti hibah), pami kredit mah kedah dibayar, ari kedah dibayar mah da te gaduh kanggo mayar na, (Minta bantuan aja gitu (seperti hibah), (karena) kalo kredit itu kan harus dibayar, kalo harus dibayar nggak ada (untuk) bayarnya.)” katanya.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Pendaki Hilang di Gunung Cikuray Garut, Tim SAR Gabungan Masih Melakukan Pencarian
Polres Garut Gelar Trauma Healing Pasca Insiden Disposal Amunisi di Cibalong Garut
Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya
Hallo Tenaga Non ASN Bandung Barat Tidak Lolos Seleksi PPPK Tahap 1 dan 2, Siap-siap Jadi Tenaga Paruh Waktu
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Wabup Jelaskan Besaran Anggaran Pilkada
Daftar 34 Motor Curian yang Diamankan Polresta Cirebon, “Siapa Tahu Milik Anda?
Tangis Bahagia Fitri Pecah di Mapolresta Cirebon: Motor yang Hilang dari Parkiran Rumah Akhirnya Kembali Setelah Diculik Maling
Bupati Cirebon Dukung Upaya Lestarikan Sejarah Jalur Laut Tiongkok Melalui Museum Maritim
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 18:41 WIB

Pendaki Hilang di Gunung Cikuray Garut, Tim SAR Gabungan Masih Melakukan Pencarian

Kamis, 15 Mei 2025 - 18:31 WIB

Polres Garut Gelar Trauma Healing Pasca Insiden Disposal Amunisi di Cibalong Garut

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:57 WIB

Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:50 WIB

Hallo Tenaga Non ASN Bandung Barat Tidak Lolos Seleksi PPPK Tahap 1 dan 2, Siap-siap Jadi Tenaga Paruh Waktu

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:25 WIB

Daftar 34 Motor Curian yang Diamankan Polresta Cirebon, “Siapa Tahu Milik Anda?

Berita Terbaru

CATATAN

DIALOG RUSIA-UKRAINA Putin Permainkan Zelenskyy

Kamis, 15 Mei 2025 - 20:26 WIB

Atalia Praratya

BANDUNG UPDATE

Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:57 WIB