Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet

Kamis, 9 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah akan memfasilitasi seluruh kebutuhan petani walet yang ingin mengembangkan budidaya dan memperkuat ekspor nasional. Bila ada regulasi yang menghambat, pemerintah siap untuk mempercepat dan menyederhanakan proses tersebut.

DARA | Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mendorong masyarakat Indonesia untuk melirik budidaya sarang burung walet (SBW) sebagai kekuatan ekonomi keluarga dan memperkuat ekspor nasional.

Dia mengungkapkan potensi produksi sarang walet sangat menjanjikan, mengingat lebih dari 60 persen pasar ekspor dunia dipasok dari Indonesia.

“Tentu ini potensi yang luar biasa yang bisa dimanfaatkan masyarakat kita, dan saya kira boleh dicoba. Kenapa? Karena dari 100 persen pasokan sarang walet dunia, 60 persen di antaranya berasal dari Indonesia. Nilai ekspornya pun hampir mencapai Rp10 triliun per tahun,” ujar Sudaryono saat meninjau Processing Bird House di PT Surya Aviesta, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, (7/1/2025).

Sudaryono menambahkan pemerintah akan memfasilitasi seluruh kebutuhan petani walet yang ingin mengembangkan budidaya dan memperkuat ekspor nasional. Bila ada regulasi lanjutnya yang menghambat, pemerintah siap untuk mempercepat dan menyederhanakan proses tersebut.

“Dari sisi pemerintah, kami ingin meningkatkan volume ekspor, menyederhanakan regulasi agar para pengusaha dan masyarakat lebih bersemangat. Tekad Presiden jelas, kita ingin swasembada pangan, mengurangi impor, dan memperbesar ekspor,” katanya.

Wamentan Sudaryono berharap agar kontribusi ekspor Indonesia bisa meningkat lebih dari 60 persen, dengan target mencapai 63 hingga 65 persen, sehingga sarang burung walet Indonesia bisa lebih mendominasi pasar ekspor dunia.

“Industri walet ini sangat potensial, karena jika Indonesia sudah menyuplai 60 persen pasokan dunia, kami yakin itu bisa meningkat lebih jauh. Hanya dengan menyiapkan tempat untuk walet bersarang, petani bisa meraih pendapatan yang cukup besar. Harga sarang walet yang mencapai puluhan juta per kilogram bisa memperkuat ekonomi keluarga,” tuturnya.

Kementerian Pertanian juga mendorong hilirisasi produk sarang burung walet untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia merupakan pemasok utama sarang burung walet dunia, dengan kontribusi antara 60 hingga 80 persen dari total pasokan global. 

Negara tujuan utama ekspor disebutkan Sudaryono adalah Republik Rakyat Tiongkok yang mengimpor sekitar 500 ton dari total ekspor Indonesia yang mencapai 1.800 ton per tahun.

Sumber :Kementan.go.id

Berita Terkait

Kabar Baik, Stok Pangan di Cirebon Aman dan tak Terpengaruh Kenaikan PPN
Pokoknya tidak ada Satupun Orang Miskin yang tidak Mendapat Bantuan
Jadi Hadiah Tahun Baru, Pegadaian Dapat Restu OJK Jalankan Kegiatan Usaha Bulion
Data BPS, Jawa Barat Alami Inflasi 0,35 Persen di Desember 2024
Gelar Petrofin Peduli CSR Awards tahun ke 3, Elnusa Petrofin Apresiasi Kreasi dan Inovasi Unit Operasi dalam Pelaksanaan CSR
Jelang Nataru, Komisaris dan Direksi PT Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi di Regional JBB
Serambi MyPertamina Manjakan Konsumen di Nataru, Ini Sederet Promonya
Gelar Petrofin Peduli CSR Awards tahun ke 3, Elnusa Petrofin Apresiasi Kreasi dan Inovasi Unit Operasi dalam Pelaksanaan CSR
Berita ini 14 kali dibaca