Jelang New Normal dan Adaptasi Kehidupan Baru ( AKB) Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah melakukan simulasi di sejumlah objek wisata.
DARA| BANDUNG- Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bandung, H. Yosep Nugraha mengatakan, simulasi adalah tahapan pra kondisi untuk mempersiapkan aktivasi pariwisata dalam menghadapi masyarakat produktif dan aman Covid 19 di Kabupaten Bandung.
Kegiatan ini penting, karena untuk mengukur tingkat pemahaman para pelaku usaha pariwisata sekaligus masyarakat/ pengunjung terhadap penerapan protokol kesehatan anti Covid 19.
Langkah Disparbud tersebut mendapat respon positif dari para pengelola dan pengusaha industri pariwisata. Seperti Glamping Likeside, Kawasan Wisata Kawah Putih, Kolam Rendam Air Panas Walini dan tempat wisata lainnya yang ada di Bandung Selatan.
General Manager Glamping Lakeside H. Endang Suherman mengatakan, selama dua bulan sudah mempersiapkan segala kelengkapan menjelang New Normal dan AKB bilamana diberlakukan.
Dalam menjelang New Normal pihak Management Glamping Likeside sudah menyiapkan personil dan karyawan dengan mengikuti pelatihan dan simulasi dalam rangka pelayanan wisatawan dengan standar covid 19 dan Protokol Kesehatan, jelas Endang.
Selain itu dilokasi Glamping likeside dikatakan Endang, sudah dilengkapi dengan posko kesehatan yang dilengkapi dengan APD standat Covid 19, juga fasilitas cuci tangan yang disediakan disetiap venue obyek wisata, dengan jumlah sarana cuci tangan seluruhnya 30 titik sarana, tuturnya.
Ditegaskan H. Endang Suherman bahwa lokasi Glamping Likeside saat ini 100 % siap untuk dilakukan uji Coba, dan dikunjungi wisatawan.
Manajer operasional Rancaupas, Hendrik Afiarawan misalnya, ia sudah mempersiapkan sarana penunjang protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan dan thermograp, selain itu pihaknya juga menyediakan masker untuk pengunjung yang tak menggunakan masker.
“Objek wisata Rancaupas dengan udara sejuk dan pesona alam yang indah, menyediakan wisata kandang rusa, camping ground, kid zone dan kolam renang. Tetapi untuk kolam renang,” tutur Hendrik.
Dirinya memastikan protokol kesehatan yang ada di Buper Rancaupas sudah diterapkan dengan baik. “Akan ada petugas khusus yang mobile untuk memberikan himbauan pencegahan Covid 19 kepada pengunjung,” ujarnya.
Hal senada dikatakan pengelola Wisata Walini, Ade Yuyun. Kini dirinya tengah mempersiapkan berbagai sarana penunjang Protokol Kesehatan. Untuk sarana cuci Tangan dilokasi area kolam rendam air panas walini disiapkan sebanyak 10 titik tempat cuci tangan.
Fasilitas pencuci tangan di kawasan Kawah Putih, Ciwidey (Foto : dara.co.id)
Sementara itu, Manajer Marketing Kawah Putih, Trisna memaparkan, pihaknya telah menyiapkan petugas khusus penanganan Covid -19. “Petugas ini kita sebut dengan Ranger Covid. Petugas itu akan memberikan himbauan secara aktif kepada pengunjung yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan,” terangnya.
Selain itu pengelola menyediakan form data pengunjung melalui google form. “Kebanyakan pengisian form menggunakan pensil secara bergilir. Kita tidak ingin ada penyebaran Covid 19 melalui pensil itu, oleh karenanya kami meminta pengunjung untuk mengisi form di google form. Agar lebih aman,” tutur Trisna.
Editor : Maji