DARA | CIANJUR – Pemerintah RI mulai penjajakan untuk membuka kembali pengiriman tenaga kerja ke negara-negara di Timur Tengah. Saat ini, uji coba sedang dilakukan untuk pengiriman ke negara Arab Saudi.
Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Barat, Delta, menjelaskan, uji coba pengiriman tenaga kerja (Pekerja Migran Indonesia/PMI) ke Arab Saudi sedang dalam tahap sosialisasi. Uji coba tersebut, kata dia, bukan berarti moratorium pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah sudah dicabut.
“Moratorium masih tetap belum dicabut. Biar tidak gagal paham, uji coba pengiriman ke Arab Saudi baru tahap sosialisasi dan kuotanya terbatas,” kata Delta kepada wartawan di sela-sela Sosialisasi Prosedur dan Mekanisme Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ke Luar Neger Secara Aman yang digelar di Kantor Sekretariat DPC Astakira Pembaharuan Kabupaten Cianjur, Senin (7/10/2019).
Menurut Delta, uji coba ini dilakukan secara terbatas melalui satu kanal (pintu) dengan negara tujuan Arab Saudi. “Arab Saudi juga tidak semua kota. Tapi hanya beberapa kota yang direkomendasikan,” kata Delta.
Delta menambahkan, untuk penyalurannya pemerintah menunjuk 57 perusahaan pengerah jasa tenaga kerja yang sudah diverifikasi. “Kuotanya masih terbatas sekitar 5.000-6.000 PMI,” ujarnya.
Ketua DPC Astakira Pembaharuan Kabupaten Cianjur, Ali Hildan, menjelaskan, sosialisasi ini digelar supaya para calon PMI dan perusahaan penyalur PMI paham soal uji coba pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. “Kalau untuk pengiriman ke Timur Tengah, pemerintah masih belum mencabut moratorium. Namun, pengiriman tenaga kerja kan bukan hanya ke sana,” kata Ali.
Soal uji coba pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi, menurut Ali, pihaknya masih mempelajari mekanismenya supaya tidak ada yang gagal paham. “Harus dicermati supaya para penyalur dan calon PMI tidak salah persepsi,” ujarnya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan