Desa Wisata Diharapkan Dapat Membangkitkan Lesunya Bisnis Pariwisata Akibat Pandemi

Minggu, 31 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan Ekonomi Kreatif di Desa Wisata.


DARA – Diharapkan, dengan SDM yang handal akan sangat membatu akselerasi kemajuan desa wisata sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Kelembagaan pada Kementerian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif (Kemenparekraf), Frans Teguh, mengatakan, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang handal sangat penting di sebuah desa wisata.

“Keberadaan SDM handal di desa wisata dengan cepat bisa meningkatkan inovasi kreativitasnya yang bisa semakin memajukan desa wisata itu sendiri sebagaimana yang selama ini diharapkan Menparekraf, Bapak Sandiaga Uno,” ujarnya di sela kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kapasitas SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Desa Wisata di Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (30/7/2022).

Selain itu, menurut Frans, ketersediaan SDM yang handal juga diharapkan mampu menciptakan destinasi-destinasi wisata baru menyusul lesunya bisnis pariwisata akibat adanya pandemi Covid-19.

Frans berharap, dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan pencerahan kepada para pelaku wisata terutama di desa wisata. Karena untuk bisa maju, ungkapnya, desa wisata harus memiliki SDM yang handal agar bisa berinovasi juga menciptakan destinasi-destinasi wisata baru.

“Jadi kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam upaya mendorong desa wisata agar bisa lebih maju. Kami juga menekankan kepada para peserta agar bagaimana menciptakan desa wisata itu menjadi desa wisata yang mandiri,” ujarnya.

Untuk memberikan motivasi kepada para peserta, lanjut Frans, pihaknya pun menghadirkan beberapa nara sumber, yang salah satunya adalah penggiat Desa Wisata Nglanggeran Jogjakarta yang merupakan desa wisata terbaik tingkat dunia.

Frans menyebutkan, karakter wisatawan saat ini tidak lagi berwisata ke kota, melainkan banyak yang memilih berwisata ke pedesaan. Para wisatawan, tambahnya, lebih tertarik untuk dapat menikmati suasana, keragaman tradisi dan budaya masyarakat desa serta keanekaragaman kuliner tradisional.

“Dan tentunya ini menjadi peluang besar bagi masyarakat desa, sehingga pemerintah pun mendorongnya melalui program desa wisata,” katanya.

Namun begitu, menurut Frans, tentunya keberagaman tradisi dan budaya desa serta keberagaman kuliner tradisional ini akan lebih menarik wisatawan ketika ada pengemasan yang baik dari pengelolanya. Makanya ia menilai, keberadaan SDM yang handal menjadi penting bagi pengelola desa wisata.

Frans menuturkan, desa wisata yang maju berkembang akan bisa menyelesaikan berbagai masalah pengangguran, karena dalam kegiatan wisata itu akan ada produk masyarakat yang bisa dijual. Begitu pula dengan Kabupaten Garut yang menurutnya memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan desa wisata.

“Bahkan pemerintah daerah juga mendukung dan sudah menjalankan banyak program yang berhubungan dengan pengembangan desa wisata,” katanya.

Menurut Frans, Garut sangat berpotensi karena banyak memiliki desa-desa yang memiliki keberagaman tradisi, budaya, serta kuliner. Apalagi dari data yang diperoleh pihaknya, tingkat kunjungan wisatawan ke Garut sangat tinggi dimana okupansi hotel rata-rata mencapai 97 persen setiap akhir pekan.

Editor: denkur

Berita Terkait

Kabupaten Garut Juara 2 Nasional Anugerah Bangga Berwisata Indonesia 2024
Lomba Kereta Peti Sabun Jadi Daya Tarik Pariwisata Kota Bandung
Wujudkan Ekonomi Kreatif Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi Kemenraf Gandeng Brin
Menpar Apresiasi Puteri Indonesia Pariwisata 2024 Raih Gelar ‘Miss Cosmo 2024
Menekraf Riefky dan Mari Pangestu Berdialog Bahas Ekraf Sebagai New Engine of Growth
Menpar Pastikan Wisatawan Bisa Akses Fasilitas Selama Proses Evakuasi Erupsi Lewotobi Laki-laki
Tren Wisata 2024: Inlah Liburan Ideal Versi Gen Z dan Milenial
Penerbangan Perdana Super Air Jet Wakatobi-Makassar, Langkah Awal Wakatobi Jadi Destinasi Kelas Dunia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 10:30 WIB

Kabupaten Garut Juara 2 Nasional Anugerah Bangga Berwisata Indonesia 2024

Minggu, 15 Desember 2024 - 09:50 WIB

Lomba Kereta Peti Sabun Jadi Daya Tarik Pariwisata Kota Bandung

Sabtu, 30 November 2024 - 17:03 WIB

Wujudkan Ekonomi Kreatif Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi Kemenraf Gandeng Brin

Rabu, 27 November 2024 - 16:51 WIB

Menpar Apresiasi Puteri Indonesia Pariwisata 2024 Raih Gelar ‘Miss Cosmo 2024

Rabu, 20 November 2024 - 16:50 WIB

Menekraf Riefky dan Mari Pangestu Berdialog Bahas Ekraf Sebagai New Engine of Growth

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB