Deteksi Dini Virus Corona Lewat Anjing Pelacak Mulai Dilakukan di London

Minggu, 17 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Anjing Pelacak (edunews)

Ilustrasi Anjing Pelacak (edunews)

DARA | INGGRIS – Pemerintah Inggris mulai melakukan uji coba mendeteksi dini virus corona pada manusia menggunakan anjing pelacak yang terlatih khusus, bahkan sebelum gejala muncul. Uji coba ini akan dimulai di London.

Dilansir CNN, para peneliti berharap anjing-anjing terlatih ini dapat menentukan sebagai tindakan peringatan dini non-invasif baru yang potensial untuk mendeteksi corona di masa depan.

Setidaknya ada enam anjing terlatih yang disiapkan dan diberi nama ‘The Super Six’. Keenam anjing itu campuran Labradors dan Cocker Spaniel, dapat dilatih untuk mendeteksi corona dari sampel bau.

Penyakit pernafasan diketahui dapat mengubah bau badan anak laki-laki, menurut para peneliti, sehingga berharap anjing-anjing tersebut dapat mendeteksi virus seperti yang telah mereka lakukan dengan malaria.

“Kami senang bahwa pemerintah telah memberi kami kesempatan untuk menunjukkan bahwa anjing dapat berperan dalam perang melawan Covid-19,” kata Dr. Claire Guest, CEO dan salah satu pendiri Anjing Deteksi Medis.

Menurutnya, mereka memiliki potensi untuk membantu dengan menyaring orang dengan cepat, yang akan menjadi sangat penting ketika negara ini keluar dari penguncian.

Para peneliti selama ini telah melatih anjing untuk mendeteksi bau berbagai penyakit pada manusia, seperti kanker, malaria, dan penyakit Parkinson.

Untuk diketahui, jumlah kasus positif corona di Inggris hingga Sabtu, 16 Mei 2020 mencapai 238.004 kasus dan 34.078 pasien meninggal. Menjadikannya negara ketiga dengan kasus terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat 1.442.924 kasus dengan 87.493 korban jiwa, dan Rusia 262.843 kasus dan 2.418 kematian.

Secara global, kasus corona sudah menyentuh 4.536.673 kasus. Data statistik John Hopkins University hingga Sabtu (16/5), mencatat angka kematian di seluruh dunia akibat corona mencapai 307.108 korban jiwa.***

Berita Terkait

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Pekan Kebudayaan Jawa Barat, Harmoni Keberagaman Warisan Leluhur
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 10:52 WIB

Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB