Tiga bencana alam melanda Kabupaten Garut pada Sabtu (15/2/2025).
DARA | Bencana terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Garut.
Tiga bencana tersebut adalah pergeseran tanah di Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, lalu banjir bandang di Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang serta longsor di Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu.
Akibatnya terjadi kerusakan infrastruktur dan permukiman warga.
Pergeseran Tanah di Selaawi
Pergeseran tanah terjadi di Kampung Babakan, Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut pada Sabtu (15/2/2925) sekitar pukul 16.20 WIB.
Camat Selaawi, Fahmi Fauzi, mengatakan kejadian ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 11.30 WIB hingga 14.00 WIB, merusak akses jalan sepanjang 10 meter dan mengancam rumah warga sekitar.
“Taksiran kerugian mencapai Rp7 juta,” ujar Fahmi, Minggu (16/2/2025).
Menurut Fahmi, Pemerintah Kecamatan Selaawi bersama unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Desa telah melakukan pengecekan lokasi. Pihaknya juga sudah mengajukan permohonan pembangunan tembok penahan tanah (TPT) guna mencegah dampak lebih besar.
“Selain itu, warga juga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan pergeseran tanah susulan,” ucapnya.
Banjir Bandang di Bungbulang
Sementara itu, banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cirompang menerjang Kampung Wangun, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut pada Sabtu (15/2/2025) malam.
Akibat kejadian tersebut, Jembatan Rawayan yang menghubungkan Kampung Wangun dengan Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, kembali mengalami kerusakan berat. Padahal, jembatan ini tengah dalam proses perbaikan oleh Tim Vertical Rescue Indonesia.
Pihak Pemerintah Kecamatan Bungbulang telah melaporkan kejadian ini ke pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti guna memastikan akses transportasi warga kembali normal.
Longsor di Cisewu
Sedangkan di Kecamatan Cisewu, hujan deras yang terjadi pada Sabtu (15/2/2025) mengakibatkan terjadinya longsor di Kampung Imut, RT 01 RW 04, Desa Nyalindung.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Cisewu, Jajang Juhara, menyebutkan dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB tersebut, sebanyak dua rumah terdampak, satu di antaranya milik Uka (87) ambruk secara keseluruhan dan satu rumah lainnya milik Rosita ambruk bagian dapurnya akibat tertimpa material longsoran.
Selain itu, tiga rumah lainnya milik Erik (30), Tata (60), dan Ayi (60) terancam.
“Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ucapnya.
Jajang menuturkan, sebagai langkah penanganan sementara, pemilik rumah yang terdampak telah diungsikan ke rumah keluarga terdekat. Bantuan berupa kebutuhan pokok juga, ungkapnya, sudah biberikan oleh pemerintah desa setempat.
“Sementara untuk perhitungan total kerugian masih dalam proses pendataan,” katanya.***
Editor: denkur