Dewan Jabar Apresiasi Perencanaan Sektor Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Selasa, 22 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dprdjabar

Foto: dprdjabar

Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia khususnya di Jawa Barat.


DARA – Sebagaimana undang-undang mengamanahkan untuk menganggarkan sekitar 10 persen dari APBD untuk pengelolaan di sektor kesehatan, sehingga upaya pembangunan serta penguatan pada sektor kesehatan harus dilakukan secara terintegrasi.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya saat menghadiri Forum Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan tema “Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan Daerah Menuju Kemandirian Masyarakat Jawa Barat yang bertempat di Massion Pine Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (15/2/2022).

Ia menambahkan, dalam setiap tahun perencanaan di sektor kesehatan Provinsi Jawa Barat sudah baik dan presisi. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yaitu Reformasi Sistem Kesehatan di Jawa Barat dan berlangsung secara terintregrasi.

“Baik terintregrasi antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten Kota, dan juga integrasi dari berbagai perangkat daerah yang memilik kontribusi di sektor kesehatan dan harus dilakukan secara cermat.” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi dprdjabar, Selasa (22/2/2022).

Lebih lanjut Gus Ahad (sapaan karib Abdul Hadi) menyoroti, meski dalam setiap tahun pengelolaan perencanaan di sektor kesehatan yang semakin baik namun masih terdapat pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki.

“Masih banyak pekrjaan rumah yang perlu diperbaiki, yaitu Angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi, stunting, malaria, HIV&AIDS yang tinggi sehingga ini memerlukan penanganan yang serius”katanya.

Setelah reformasi sistem kesehatan terintegrasi, Gus Ahad menegaskan selanjutnya pemerintah harus memastikan sistem tersebut dapat berjalan dengan baik dari sisi perangkat, hardware, SDM, dan soft skill yang terintegrasi dan ter-manage dengan baik.

Disisi lain terdapatnya belanja baru yang besar yaitu PBI (Penerima Bantuan Iuran Kesehatan) pada BPJS Kesehatan, yang ini disubsidi secara patungan antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota harus menjadi perhatian.

“Masyarakat yang tidak mampu dan tidak ada di DTKS bisa terlindung dari pembiayaan kesehatan yang besar sehingga membebani ekonomi masyarakat yang tidak mampu,” tutupnya.

Sumber: dprdjabar

Berita Terkait

Legislator Jabar mendesak Exit Tol 149 Gedebage Segera Dituntaskan
DPRD Jabar Minta Penca Silat Masuk Kurikulum Sekolah
Pj Bupati Cirebon Sambut Kunjungan Kerja Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Pererat Sinergi untuk Pembangunan Daerah
Agung Yasunsan : Penting Penyebaran Informasi Publik agar Tumbuh Self Imunity
Legislator Jabar Hj Sri : Isu Ekonomi Saat Ini Berat
DPRD Jabar Apresiasi Pemdaprov Raih IGA 2024
Kenapa Angka Pengangguran di Jabar Masih Tinggi? Begini Kata Politisi PKS Iwan Suryawan
Humaria Buka Akses Komunikasi untuk Warga Kabupaten Bandung
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 14:48 WIB

Legislator Jabar mendesak Exit Tol 149 Gedebage Segera Dituntaskan

Selasa, 10 Desember 2024 - 15:42 WIB

DPRD Jabar Minta Penca Silat Masuk Kurikulum Sekolah

Senin, 9 Desember 2024 - 22:07 WIB

Pj Bupati Cirebon Sambut Kunjungan Kerja Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Pererat Sinergi untuk Pembangunan Daerah

Sabtu, 7 Desember 2024 - 15:53 WIB

Agung Yasunsan : Penting Penyebaran Informasi Publik agar Tumbuh Self Imunity

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:02 WIB

Legislator Jabar Hj Sri : Isu Ekonomi Saat Ini Berat

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB