“Bagaimana cara memberikannya belum disosialisasikan dengan baik di masyarakat, khususnya pelaku UMKM,” kata Uung Tanuwidjaja.
DARA | BANDUNG – Bantuan untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bandung, Jawa Barat agar bangkit di tengah pandemi Covid-19 belum terealisasikan dengan baik, terutama oleh pemangku kepentingan yang berkaitan.
“Seperti relaksasi kredit dari bank bagi pelaku UMKM yang terdampak Covid-19, bagaimana penyalurannya belum tersosialisasikan,” ujar anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Uung Tanuwidjaja, di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Senin (10/8/2020).
Tak hanya itu, Uung melihat bantuan berupa pembiayaan senilai Rp2,4 juta bagi setiap pelaku usaha mikro dan ultra mikro dari pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang disalurkan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Bandung, belum terinformasikan dengan baik.
“Bagaimana cara memberikannya belum disosialisasikan dengan baik di masyarakat, khususnya pelaku UMKM,” cetusnya.
Untuk jangka pendek, Uung menerangkan, Pemerintah Kota Bandung bisa memprioritaskan pelaku UMKM yang tetap bertahan ditengah pandemi virus corona baru, seperti kuliner atau teknologi. Pemilahan ini diperlukan mengingat tidak seluruh sektor usaha bisa berjalan normal pada kondisi sekarang.
“Makanan atau kuliner bisa jadi prioritas, karena masyarakat masih membutuhkan makanan. Teknologi karena dibutuhkan untuk yang bekerja dan sekolah dari rumah,” beber politisi Partai Nasional Demokrat itu.
Uung meyakini bila pengusaha dan pemerintah bersinergis dengan baik, maka langkah pemulihan perekonomian di Kota Bandung bisa berjalan dengan baik.***
Editor: Muhammad Zein