Dewan Pendidikan Garut: 183 Guru yang Lolos Passing Grade tidak Jelas Nasibnya

Jumat, 29 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut, Dedi Kurniawan, SE., M.Si (Foto: Istimewa)

Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut, Dedi Kurniawan, SE., M.Si (Foto: Istimewa)

Setelah usulan formasi itu direspon pemerintah pusat, bukan berarti masalah guru honorer yang lolos PG tersebut tuntas. Begini ceritanya.


DARA – Setelah melalui perjuangan yang sangat alot yaitu meyakinkan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut bahwa anggaran PPPK dibiayai dari APBN melalui DAU dan anggarannya ada di pemerintah pusat, akhirnya Pemkab Garut mengusulkan formasi 3.330 ke pemerintah pusat yaitu untuk para guru honorer yang lolos passing grade baik P1, P2, P3 dan P1 tahap dua.

Namun, setelah usulan formasi itu direspon oleh pemerintah pusat, bukan berarti permasalahan guru honorer yang lolos PG tersebut tuntas permasalahannya, karena masih terdapat beberapa permasalahan yang harus dicarikan solusinya secara tepat dan bijak.

Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut, Dedi Kurniawan SE., M.Si, mengatakan, di antara 3.330 honorer yang lolos PG tersebut terdapat 1 orang yang sudah memasuki masa pensiun, dan 2 orang lolos di luar Kabupaten Garut, sehingga jumlah guru honorer yang harus diangkat di Kabupaten Garut berjumlah 3.327.

“Namun ternyata dari jumlah tersebut ada 183 orang guru yang tidak jelas nasibnya, yaitu 95 orang guru PAI akan dipetakan diluar kota dan 88 orang guru bahasa inggris harus menunggu antrian guru bahasa inggris yang pensiun sebab di sebar keluar daerah sekalipun mereka tidak mendapatkan formasi,” ujarnya, Jumat (29/7/2022).

Dedi pun meminta, untuk permasalahan ke 183 orang guru ini pemerintah pusat harus bertanggungjawab terhadap kata-katanya baik Mendikbudbudristekdikti maupun Dirjen GTK yang menurutnya selalu mengatakan bahwa guru yang lolos PG akan dibuatkan formasinya dan akan mengajar di tempat dia mengajar.

“Saya kira pernyataan ini yang harus dikejar semua oleh guru honorer seluruh Indonesia. Disamping itu pula secara eksisting bahwa rekrutmen PPPK masih jauh dari yang di targetkan yaitu 1 juta PPPK guru, artinya sangat besar peluang untuk penempatan mereka di sekolah tempat mereka mengajar,” ujarnya.

Apalagi, terang Dedi, Kabupaten Garut dari 8.804 yang di targetkan baru sekitaran 4.000. Ia menyebutkan, guru PPPK jumlah tersebut sudah termasuk yang akan diangkat tahun 2022 yaitu berjumlah sekitar 3.327 orang guru honorer.

Disamping itu pula, lanjut Dedi, perlu dilakukan kajian pemetaan sebaran guru-guru di Kabupaten Garut, sebab ternyata pemetaan yang dilakukan oleh kemendikbud dengan basis dapodik ternyata tidak akurat.

Dedi mencontohkan, untuk guru PAI di SDN Saribakti V dalam pemetaan yang dilakukan oleh kemendikbud tidak ada formasi dengan alasan penuh, padahal di sekolah tersebut ada Guru PAI yang lolos PG dan tidak ada guru PAI lain.

“Ini artinya hasil pemetaan kebutuhan guru berdasarkan satuan pendidikan yang dilakukan oleh kemendikbud perlu di verifikasi lagi di lapangan dengan melibatkan pengawas dan korwil di masing masing kecamatan,” katanya.

Selain itu, tambah Dedi, pihak Pemda Garut, dalam hal ini Disdik dan BKD juga harus lebih aktif memvalidasi dan mengkomunikasikan kepada pemerintah pusat (kemendikbudristekdikti, Kemenpan RB, dan BKN) sebab basis penentuan kuota maupun usulan yang dilakukan oleh pemerintah pusat tetap basisnya dapodik yang di usulkan oleh daerah.

“Sebab nasib 183 orang guru ini harus kita perjuangan secara tuntas jangan hanya menunggu dan apalagi diam tidak ada upaya sama sekali,” ujarnya.

Editor: denkur

Berita Terkait

Lima Contoh Ucapan Hari Guru Nasional
Gass Pool, SMKN I Cisarua Siap Gelar Job Fair Gaet Puluhan Perusahaan
FGD KKRA RA Menuju Lembaga Pendidikan yang Profesional
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi Ikuti Abdidaya di Bali
Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan Hebat, Kedepankan Rasa Sayang Saat Mengajar
IMDE Teken MoU dengan Perdibrofi, Majukan Industri Broadcasting dan Film
Amazon Kembangkan Think Big Space di Jabar, SMKN 1 Karawang Jadi Yang Pertama di Asia Tenggara
Yayasan Bakti Barito dan STiR Education Berkolaborasi Tingkatkan Kualitas Pelatihan Guru di Kabupaten Garut
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 09:27 WIB

Lima Contoh Ucapan Hari Guru Nasional

Sabtu, 23 November 2024 - 13:25 WIB

Gass Pool, SMKN I Cisarua Siap Gelar Job Fair Gaet Puluhan Perusahaan

Kamis, 14 November 2024 - 22:29 WIB

FGD KKRA RA Menuju Lembaga Pendidikan yang Profesional

Selasa, 5 November 2024 - 11:44 WIB

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi Ikuti Abdidaya di Bali

Senin, 4 November 2024 - 19:53 WIB

Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan Hebat, Kedepankan Rasa Sayang Saat Mengajar

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:44 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:40 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:38 WIB