Di Kota Bandung hanya 772 Aktif dari 2.530 Koperasi Berbadan Hukum

Sabtu, 3 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: postmeropadang.co.id

ILUSTRASI. Foto: postmeropadang.co.id

DARA | BANDUNG – Saat ini, hanya 772 koperasi yang aktif  dari 2.530 koperasi berbadan hukum di Kota Bandung. Dari  772 koperasi yang aktif  itu yang dinyatakan sehat 619 koperasi.

Kondisi ini membuat Pemkot Bandung perlu memberikan pendampingan lebih agar koperasi bisa baik secara kualitas, tak hanya kuantitas. “Kalau kita sudah berikan pendampingan, pelatihan, tetap tidak bisa berkembang, pilihan terjelek adalah kita akan merasionalisasi,”  kata Plh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, pada puncak peringatan ke-72 Hari Koperasi tingkat Kota Bandung di Ballroom Ibis Hotel, kemarin.

Setelah itu, lanjut dia, koperasi akan diarahkan untuk memasuki ekosistem digital. Kendati berbasis ekonomi kerakyatan, koperasi juga bisa dikelola secara digital. Terlebih di era saat ini, lembaga keuangan digital seperti fintech begitu mendominasi.

“Pada masa digital ini koperasi pun harus mengikuti perubahan yang begitu pesat. Di era industri 4.0 ini koperasi pun harus masuk ke dunia digital dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anggota,” ujarnya.

Hal itu diamini Kepala Dinas Koperasi UMKM. Kota Bandung, Atet Dedi Handiman, yang tengah mengagendakan reformasi total koperasi. “Koperasi harus bisa diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota serta menggerakkan pertumbuhan ekonomi kota.”

Ia yakinm, merambah ekosistem digital adalah solusi agar koperasi ini dapat terus bertahan. “Hari ini kita mengangkat tema Koperasi Menuju Ekosistem Digital. Koperasi harus go digital agar dapat bersaing sehat dengan badan usaha lainnya,” ungkap Atet, yang juga Ketua Koperasi Pegawai Pemkot Kota Bandung ini.***

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 09:20 WIB

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:14 WIB

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB