Di Momen HJKB, Pesan Kang Emil Kota Bandung Jangan Euforia Dulu

Minggu, 26 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan pada Paripurna Hari Jadi Kota Bandung ke-211, di Gedung DPRD Kota Bandung, Sabtu (25/9/2021). (Foto: Humas Pemkot Bandung)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan pada Paripurna Hari Jadi Kota Bandung ke-211, di Gedung DPRD Kota Bandung, Sabtu (25/9/2021). (Foto: Humas Pemkot Bandung)

Ada beberapa proyek strategis yang akan menunjang ekonomi Kota Bandung, seperti jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) yang direncanakan akan beroperasi akhir tahun ini.


DARA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap Momen Hari Jadi Kota Bandung (HJKB)  ke-211 menjadi momen beradaptasi dengan mulus terhadap pandemi Covid-19 dan revolusi industri 4.0.

Menurut dia, akibat revolusi industri 4.0 ini akan ada pekerjaan-pekerjaan yang hilang sekaligus pekerjaan baru. Pemerintah Kota Bandung perlu lebih cepat mereformasi birokrasi. Misalnya dengan memindahkan aparatur sipil negara (ASN) yang mengerjakan pekerjaan rutin ke pekerjaan yang lebih dinamis.

“Tolong direformasi ASN/PNS-nya dari kerjaan rutin pindahkan ke kerjaan dinamis,” ujarnya, saat rapat paripurna Hari Jadi Kota Bandung ke-211, di Gedung DPRD Kota Bandung, Sabtu (25/9/2021).

Kaitan dengan pandemi, diutarakan dia, ada budaya baru yang harus lebih cepat dipelajari yakni digitalisasi. Contoh sebelumnya tak ada yang menyangka dan berpikiran akan ada sekolah dan bekerja secara daring terdampak pandemi.

“Jadi respons-respons ini harus dipahami karena disrupsi itu tidak ada belas kasihan. Kepada yang tidak siap dia akan ditinggalkan, kepada yang siap dia akan memberikan karpet merah. Saya titip buat disrupsi besar ini, mudah-mudahan disikapi dan menjadi sebuah renungan meraih sebuah kesuksesan di masa depan,” jelas Gubernur yang akrab disapa Emil.

Kang Emil tak lupa meminta agar Kota Bandung tidak euforia dengan pandemi yang menurun. Meskipun kasus Covid-19 sedang turun tapi tetap pandemi belum berakhir.

Dia menilai, dalam situasi seperti saat ini penanganan pandemi harus didahulukan. Jika pandemi sudah bisa teratasi, secara otomatis ekonomi akan ikut terkerek naik.

“Saya titip jangan euforia, ekonomi akan membaik. Kita tahu Bandung hampir Rp1 triliun dari PAD, tapi yang penting dibereskan dulu kedaruratannya sehingga dengan begitu akan terjadi perbaikan-perbaikan,” tegasnya.

Terlebih, ada beberapa proyek strategis yang akan menunjang ekonomi Kota Bandung, seperti jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) yang direncanakan akan beroperasi akhir tahun ini.

Selanjutnya ada kereta api cepat Jakarta – Bandung yang juga akan meningkatkan ekonomi Kota Bandung dari sisi pariwisata. Banyak wisatawan khususnya dari Jakarta yang akan datang ke Bandung karena waktu tempuh yang semakin cepat.

“Mungkin ada beberapa kegiatan-kegiatan berpengaruh ke Kota Bandung satu adalah Legoknangka jadi sampah Kota Bandung diurus di sana, Cisumdawu juga akan tembus di akhir tahun, kereta api cepat tahun depan sudah selesai sehingga pasti akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi,” paparnya.

Di sisi lain, Emil juga meminta Pemkot Bandung tetap membantu UMKM, di mana 90 persen dari ekonomi Jawa Barat dan Kota Bandung berasal dari UMKM.

“Keberpihakan kita kepada UMKM dalam bentuk permodalan dalam bentuk produksi yang lebih digital dalam bentuk pemasaran harus menjadi unggulan. Juga potensi pariwisata yang menjadi unggulan dan citra Kota Bandung yang luar biasa,” jelasnya.

 

Editor : Maji

 

Berita Terkait

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut
Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 09:17 WIB

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:55 WIB

Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak

Berita Terbaru