Diabetes Melitus Penyebab Utama Kebutaan, Penyakit Jantung dan Gagal Ginjal

Senin, 1 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

kemenPPPA

kemenPPPA

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2020, diabetes melitus menjadi penyebab utama kebutaan, penyakit jantung, dan gagal ginjal di Indonesia.


DARA – Kesehatan dan produktivitas orangtua pilar utama penopang keberlangsungan keluarga, sehingga harus berupaya untuk memberikan edukasi kesehatan menyeluruh, salah satunya melalui Bincang Kesehatan Seri-3 pada hari ini.

Kegiatan ini kerjasama antara KemenPPPA, Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI), dan Novartis Indonesia.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Lenny N Rosalin mengatakan, webinar ini diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anggota Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia, dan jajaran KemenPPPA, serta Dinas PPPA di seluruh Indonesia tentang kesehatan, khususnya penyakit mata terkait diabetes dan pertambahan usia, deteksi dini dan penanganan yang tepat.

Juga memberikan kesempatan untuk terhubung dan bertanya kepada ahli untuk mendapatkan informasi yang akurat, sehingga nantinya dapat menyebarkan kesadaran kesehatan di bidangnya masing-masing.

“Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2020, diabetes melitus menjadi penyebab utama kebutaan, penyakit jantung, dan gagal ginjal di Indonesia,” ujar Lenny dalam Bincang Kesehatan bersama Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI) dengan tema “Waspadai Penyakit Mata Terkait Diabetes Dan Pertambahan Usia.

“Prevalensi diabetes melitus dalam persentase menurut jenis kelamin pada tahun 2013-2018 menunjukkan angka perempuan lebih rentan terkena penyakit ini. Oleh karena itu, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk upaya dalam mengetahui gejala, mendeteksi dini, dan melakukan penanganan terhadap penyakit ini,” imbuhnya, seperti dikutip dari laman resmi KemenPPPA, Senin (1/8/2022).

Sementara itu, Country Head of Public Affairs, Communications, & Patient Advocacy Novartis Indonesia, Hanum Yahya mengatakan kegiatan hari ini menjadi contoh nyata yang baik sebagai bentuk kerjasama antara sektor publik dan privat dalam rangka mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara sinergis.

“Mata adalah jendela dunia, jendela bagi masyarakat untuk melihat dan meraih masa depan yang mana 80 persen dari apa yang kita rasakan datang dari mata kita. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan masyarakat yang terbebas dari gangguan kesehatan mata adalah hal yang penting,” kata Hanum.

“Sayangnya, masih banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut. Novartis Indonesia dan KemenPPPA bersinergi untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan terhadap penyakit mata terkait diabetes dan pertambahan usia. Harapan kami, peserta webinar hari ini dapat menjadi penyampai pesan yang strategis mengenai pentingnya mengetahui gejala, kemudian melakukan deteksi dini, dan mendapatkan penanganan yang tepat,” imbuhnya.

Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jakarta sekaligus Head of Retina Service JEC Eye Hospital and Clinics, DR. dr. Elvioza, SpM(K) menyampaikan materi terkait memahami gejala, deteksi dini yang tepat, dan penanganan penyakit mata terkait diabetes dan pertambahan usia.

dr Elvioza mengatakan salah satu penyebab kebutaan berasal dari penyakit mata terkait diabetes dan pertambahan usia.

“Diabetes merupakan epidemi berkembang di seluruh dunia yang mempengaruhi populasi usia kerja. Pasien dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami beberapa komorbid dan kondisi kronis. Sementara itu, kehilangan pengelihatan merupakan komplikasi yang paling ditakuti dari diabetes,” ujar dr Elvioza.

dr Elvioza menjelaskan Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronik degeneratif yang morbiditas dan mortalitasnya tinggi di dunia.

Sementara itu, Retinopati Diabetika (RD) pada tahap awal bersifat asimptomatik dan sering kali baru menunjukan gejala ketika sudah pada level advanced, dan pada tahap tersebut sudah terlambat untuk memberikan terapi yang efektif.

Diabetik Macular Edema (DME) merupakan suatu penyakit berupa penebalan atau edema yang berisi cairan dan konstituen plasma di lapisan outer plexiform retina.

Terkait dengan penambahan usia, terdapat penyakit Age-Related Macular Degeneration (AMD) atau degenerasi makula adalah penyakit mata progresif yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan dengan cepat dan menjadi salah satu penyebab kebutaan terbesar secara global.

“Deteksi awal merupakan kunci dari manajemen pencegahan dan penanganan Retinopati Diabetika dan Diabetik Macular Edema. Keduanya membutuhkan deteksi sedini mungkin dan kontrol glikemik yang optimal untuk memperlambat perkembangan penyakit,” ujar dr Elvioza.

“Pada tahap awal, RD pada umumnya tidak memiliki gejala, dan pada tahap lanjutan RD pada DME akan terjadi pengaburan hingga kehilangan pengelihatan. Pasien RD dan DME memiliki profil komorbidilitas yang kompleks dan membutuhkan menajemen jangka panjang,” imbuhnya.

“Sementara itu, lanjut dr Elvioza, AMD yang menyerang pasien diabetes di atas 60 tahun berisifat degeneratif dan dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Terapi yang tepat dan penanganan sedini mungkin dapat mencegah kehilangan pengelihatan permanen.

Editor: denkur | Sumber: KemenPPPA

 

Berita Terkait

13 Wanita di Kebinet Merah Putih, Nomor 11 Kariernya Bukan Kaleng-kaleng
Dibalik Kisah Kecintaan Keluarga Aurel Hermansyah Yang Suka Mengonsumsi Cemilan Sehat dari Brand Lokal Indonesia
Pesona Wastra Jabar 2024 Memajukan UMKM dan Industri Fesyen
Survei Jakpat: Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah
Berikut Lima Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan Jantung
Ekspresikan Hidup Lebih Bergaya dengan JBL Soundgear Frames, Perpaduan Sempurna antara Suara dan Gaya
Kalau Ingin Berumur Panjang Harus Rutin Cek Kesehatan
Keluarga Penentu Kemajuan Bangsa
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:47 WIB

13 Wanita di Kebinet Merah Putih, Nomor 11 Kariernya Bukan Kaleng-kaleng

Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:18 WIB

Dibalik Kisah Kecintaan Keluarga Aurel Hermansyah Yang Suka Mengonsumsi Cemilan Sehat dari Brand Lokal Indonesia

Minggu, 13 Oktober 2024 - 17:52 WIB

Pesona Wastra Jabar 2024 Memajukan UMKM dan Industri Fesyen

Kamis, 3 Oktober 2024 - 13:59 WIB

Survei Jakpat: Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah

Selasa, 17 September 2024 - 09:41 WIB

Berikut Lima Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:44 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:40 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:38 WIB