Dibalik Aksi 22 Mei, Siapakah Perempuan Bercadar yang Muncul di Tengah Kerusuhan??

Jumat, 24 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: screenshot detikcom

Foto: screenshot detikcom

DARA | JAKARTA – Saat itu, Selasa malam 21 Mei 2019. Aksi demo di depan Gedung Bawaslu sedang rusuh. Semua pihak, baik aparat keamanan maupun massa sedang tegang dan penuh emosi. Suara tembakan gas air mata pun terdengar layaknya sebuah perang kota. Lalu, massa semakin beringas dan melemparkan batu serta benda lain yang mereka dapat ke arah ratusan Brimob yang terus merangsek maju mengusir kerumumnan massa.

Di tengah membaranya bentrokan, tiba-tiba muncul sosok perempuan berpakaian serba hitam mengenakan cadar dari Jalan Medan Merdeka Selatan. Ia menggendong sebuah ransel di punggunya. Berjalan tenang menuju Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Aparat keamanan memperhatikannya dengan rasa kaget. Gerak gerik perempuan itu terus dikuntit. Seraya begitu, polisi memperingatkan perempuan itu melalui pengeras suara agar jangan ke arah itu. Namun, perempuan itu seolah tak mendengar. Ia tetap berjalan santai menuju Gedung Bawaslu. Tapi, di depan Gedung Jaya Konstruksi, perempuan itu menghentikan langkahnya. Tertegun, berdiri menatap ke arah kerumunan aparat keamanan.

Melihat perempuan itu tak menggubris peringatan dari kepolisian, akhirnya polisi menembakkan gas air mata ke arahnya. Barulah perempuan itu melanjutkan langkahnya. Namun, sebelum ia pergi, ia membantingkan sebuah benda ke jalan di dekatnya.

Akhirnya perempuan misterius itu diamankan polisi di dekat Gedung Jaya itu. Lalu, diperiksa dengan seksama. Hasilnya terungkap siapa sebenarnya perempuan nekad itu.

Ternyata menurut hasil pemeriksaan, perempuan itu bernama Dewi Mustika Rini (32), beralamat di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, tas ransel yang dibawa perempuan itu hanya berisi buku tafsir, Alquran kecil, satu air mineral dan satu botol obat. Artinya bukan bom atau bahan berbahaya.

Selain itu, kata Kombes Argo Yuwono perempuan itu tidak terkait jaringan teroris. Hanya saja, diduga ia mengalami stres.

Hingga berita ini ditayangkan belum ada informasi selanjutnya, apakah perempuan itu sudah dibebaskan atau masih diperiksa.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Cek Disini, Sejumlah Tokoh Nasional Bicara Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo
Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah
Nyaman dan Aman: Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari UNIQLO
Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI
PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers
KAI DAOP 5 Serap Ribuan Tenaga Kerja Kontrak
Diterpa Isu Pembekuan, PWI Jabar Tetap Solid Dukung KLB
Begini Respons Gubernur Jabar Terkait Rudapaksa di RSHS Bandung
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 08:58 WIB

Cek Disini, Sejumlah Tokoh Nasional Bicara Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo

Jumat, 18 April 2025 - 10:28 WIB

Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah

Kamis, 17 April 2025 - 18:38 WIB

Nyaman dan Aman: Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari UNIQLO

Kamis, 17 April 2025 - 13:51 WIB

Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI

Rabu, 16 April 2025 - 19:17 WIB

PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers

Berita Terbaru