Dibuka di Kiaracondong, Rapid Test Diminati Calon Penumpang Kereta Api

Jumat, 18 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Sebagai bentuk pelayanan kepada penumpang, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 2 Bandung membuka layanan rapid test di Stasiun Kiaracondong sejak 17 September 2020, mulai pukul 08.00-17.00.


DARA | BANDUNG – “Setelah sebelumnya hanya tersedia di Stasiun Bandung, kami membuka layanan rapid test di Stasiun Kiaracondong. Adapun syarat mengikuti rapid test di stasiun tetap sama, yakni sudah mempunyai kode booking dan tarifnya 85 ribu rupiah,” jelas Manager Humas PT KAI Daop 2 Noxy Citrea, saat dihubungi, Jumat (18/9/2020).

Sebelumnya, PT KAI telah menyediakan layanan rapid test di Stasiun Bandung sejak 30 Juli 2020. Noxy mengklaim, bila rapid test yang diadakan pihaknya diminati calon penumpang kereta api.

“Tercatat sejak 30 Juli sampai dengan 17 September 2020, sebanyak 11.611 calon penumpang melakukan pemeriksaan rapid test di Stasiun Bandung,” ungkapnya.

Sedangkan di Stasiun Kiaracondong pada hari perdana kemarin tercatat sebanyak 50 calon penumpang memanfaatkan adanya fasilitas rapid test terjangkau ini.

PT KAI tetap menerapkan protokol kesehatan ketat bagi calon penumpang moda transportasi yang kerap dijuluki “Si Ular Besi” ini, yakni membawa surat keterangan bebas Covid-19, wajib menggunakan masker, bersuhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celcius, serta dalam kondisi sehat.

“Kami mengimbau agar calon penumpang melaksanakan pemeriksaan rapid test sehari sebelum keberangkatan. Semoga upaya yang dilakukan PT KAI dalam pencegahan penyebaran Covid-19 dengan layanan rapid test ini, dapat menciptakan rasa aman bagi pelanggan dalam melakukan perjalanan yang sehat, selamat, dan nyaman sampai tujuan,” pungkas Noxy.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut
Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 09:17 WIB

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:55 WIB

Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak

Berita Terbaru