Diduga Depresi, Seorang ODP di Cianjur Mencoba Kabur

Sabtu, 2 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Betul tadi malam ada pasien yang mencoba kabur dari ruang isolasi. Kaca dari pintu ruangan dipecahkan, pasien keluar dari celah tersebut. Tapi segera diamankan. Sekarang sudah beristirahat lagi di ruangan,” ungkap Direktur RSUD Sayang Cianjur.


DARA | CIANJUR – Diduga mengalami depresi saat menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, seorang pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP) nyaris kabur, Jumat (1/5/2020).

Informasi yang dihimpun, ODP berjenis kelamin laki-laki asal Kecamatan Campaka itu nekat memecahkan kaca ruang isolasi agar bisa kabur. ODP itu menjalani isolasi di gedung Flamboyan RSUD Sayang Cianjur sejak lima hari lalu.

Namun aksinya itu segera diketahui oleh petugas keamanan yang berjaga di ruang isolasi Covid-19 di RSUD Sayang. Meski sempat melawan, pada akhirnya pasien yang sudah hampir ke luar gedung pun kembali masuk ke ruangan untuk menjalani perawatan medis.

“Betul tadi malam ada pasien yang mencoba kabur dari ruang isolasi. Kaca dari pintu ruangan dipecahkan, pasien keluar dari celah tersebut. Tapi segera diamankan. Sekarang sudah beristirahat lagi di ruangan,” ungkap Direktur RSUD Sayang Cianjur, Ratu Tri Yulia kepada wartawan, Sabtu (2/5/2020).

Ratu menyebutkan, pasien tersebut diduga depresi setelah menjalani perawatan di ruang isolasi selama lima hari. Pasien sempat beralasan jika selama dirawat dia seperti diabaikan keluarga lantaran tidak pernah ada yang menjenguk.

“Faktor utamanya kemungkinan depresi. Mungkin pasien ingin ada yang jenguk, tapi sesuai Protokol keamanan Covid-19, pasien hanya akan dipantau petugas kesehatan hingga dipastikan sembuh,” ujarnya.

Meski sudah kembali tenang dan masuk ke ruangan, aksi nekat itu membuat tangan pasien tersebut mengalami luka ringan. Pasalnya kaca dari pintu ruangan dipecahkan dengan menggunakan tangan, sehingga ada pecahan kaca yang melukai pergelangannya.

Untuk mencegah hal serupa terjadi, RSUD Sayang akan meningkatkan keamanan di gedung khusus penanganan Covid-19.

“Kami akan tingkatkan keamanan, sebab akan berbahaya kalau ada pasien kabur apalagi yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kami juga akan lebih komunikatif dengan pasien agar tetap nyaman dan patuh menjalani perawatan dan isolasi,” pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Bazar Culinary Ramadhan 2025 Sukabumi Suguhkan Berbagai Takjil dan Dimeriahkan Pentas Musik Religi
Polres Sukabumi Gelar Operasi Ketupat Lodaya, 493 Personel Dikerahkan
‘Yu Kita Serbu! Pemkab Sukabumi Kembali Gelar Bazar Cullinary Ramadhan
Begini Jawaban Bupati Sukabumi Atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Terkait Raperda Perubahan Badan Hukum BPR Sukabumi
Pohon Tumbang, Arus Lalu Lintas Samarang-Garut Macet Parah
Polres Garut Gelar Mudik Gratis, Berminat? Klik Kanal Ini!
Jelang Ramadan, Bahan Pokok di Garut Aman
Update Bencana Sukabumi, Enam Meninggal, Tiga Orang Masih Hilang
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 00:09 WIB

Polres Sukabumi Gelar Operasi Ketupat Lodaya, 493 Personel Dikerahkan

Jumat, 14 Maret 2025 - 23:56 WIB

‘Yu Kita Serbu! Pemkab Sukabumi Kembali Gelar Bazar Cullinary Ramadhan

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:16 WIB

Begini Jawaban Bupati Sukabumi Atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Terkait Raperda Perubahan Badan Hukum BPR Sukabumi

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:57 WIB

Pohon Tumbang, Arus Lalu Lintas Samarang-Garut Macet Parah

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:48 WIB

Polres Garut Gelar Mudik Gratis, Berminat? Klik Kanal Ini!

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Penurunan Penghasilan Pengaruhi Pola Belanja Masyarakat saat Lebaran

Sabtu, 15 Mar 2025 - 14:40 WIB

Foto: Komdigi

HEADLINE

Jelang Mudik, Inilah Instruksi Mendagri untuk Kepala Daerah

Sabtu, 15 Mar 2025 - 11:28 WIB