Puluhan anak di bawah umur diduga direkrut masuk kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Mereka dikabarkan dibaiat yang salah satunya menyebutkan bahwa Negara Indonesia adalah thogut.
DARA – Puluhan anak itu warga Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Terungkap setelah Lurah Sukamentri yakni Suherman menerima pengaduan sejumlah orangtua yang menyebutkan anak-anaknya diduga telah masuk NII.
Menanggapi itu lurah langsung menggelar pertemuan tabayun. Mengumpulkan para tokoh, Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecamatan dan kelurahan, serta TNI dan Polri.
Lurah, Suherman mengatakan, proses islah berjalan lancar. Semula si anak bersikeras menentang kedua orang tuanya dan tetap masuk NII. Namun, kini anak tersebut sudah sadar dan telah berjanji kembali kepada orang tuanya.
“Alhamdulillah, hasil tabayyun, mereka sudah menandatangani perjanjian dan kembali kepada orang tuanya,” ujar Suherman.
Suherman menuturkan, berdasarkan pengakuan sejumlah anak, mereka dibaiat dan disyahadatkan kembali oleh seseorang. Salah satu doktrin yang diberikan adalah menganggap pemerintah RI thogut.
“Jadi ajarannya yang diterimanya itu menganggap NKRI ini thogut,” katanya.
Menurut Suherman, berdasarkan hasil pendataan sementara, ada lebih dari lima puluh orang warganya yang diduga masuk NII. Selain remaja, juga terdapat orang dewasa.
“Enggak semua anak, ada juga orang dewasa. Hasil data sementara ada 59,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu orang tua menyebutkan, perilaku anaknya tersebut berubah, kadang melawan dan lebih meyakini gurunya tempat ia berkomunitas. Bahkan, ia pernah bertanya apa itu NII, sang anak menjawab menuju jalan yang benar.
“Ya, jadi anak saya mengungkapkan bahwa dia sudah masuk NII dan menganggap bahwa Pemerintah Indonesia itu adalah thogut,” katanya.***
Editor: denkur