Diduga Hina NU dan KH Maruf Amin, Oknum ASN Kemenag Cianjur Dipolisikan

Rabu, 13 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Lembaga Ta'lif Wal Nasyr PCNU Kabupaten Cianjur, KH M Subchan ZE. Foto-Foto: Dara.co.id/Purwanda

Ketua Lembaga Ta'lif Wal Nasyr PCNU Kabupaten Cianjur, KH M Subchan ZE. Foto-Foto: Dara.co.id/Purwanda

DARA | CIANJUR – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan pemilik akun Facebook Nur Muhlis Hiari ke Polres Cianjur, Rabu (13/2/2019).

Pemilik akun yang diduga oknum aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur itu dilaoprkan karena unggahan status di beranda Facebook-nya dianggap menghina NU dan Mustasyar PBNU, KH Ma’ruf Amin.

Menurut Ketua Lembaga Ta’lif Wal Nasyr PCNU Kabupaten Cianjur, KH M Subchan ZE, secara etika unggahan yang di-posting oknum tersebut tidak mencirikan teladan. Apa lagi dengan status yang disandangnya sebagai ASN, mestinya oknum tersebut tidak membuat situasi dan kondisi saat ini semakin keruh.

Tidak sepatutnya, lanjut dia, seorang ASN di lingkungan Kemenag yang notabene Islamnya kental, bicaranya ngawur. “Saya datang ke sini itu dalam rangka melaporkan salah satu oknum diduga PNS di Kemenag Cianjur karena beliau diduga telah menghina NU dengan bahasa-bahasa yang kurang baik,” kata Subchan, kepada wartawan, saat ditemui di Mapolres Cianjur, Rabu (13/2/2019).

Unggahan status yang di-posting akun bernama Nur Muhlis Hiari itu bersamaan dengan akan digelarnya Harlah NU tingkat Kabupaten Cianjur, Kamis (14/2/2019) besok. Rencananya, Harlah NU di Kabupaten Cianjur akan dihadiri Dewan Penasihat PBNU, KH Ma’ruf Amin.

“Masalah Pilpres bagi kami mau di nomor 01 atau 02 itu pilihan dan hak. Tetapi hoaks dan fitnah ini yang kita tekan supaya tidak ada masalah, supaya tidak ada konflik. Yang penting kita tetap bersama. Jangan sampai terjadi perpecahan. Ini jadi masalah. Pilpres itu lima tahun sekali,” ujarnya.

Salah satu status yang ditulis pemilik akun Facebook Nur Muhlis Hiari .

Dari penelurusan di akun Facebook milik Nur Muhlis Hiari itu salah satunya terdapat unggah status berbunyi: ‘Sandiwara penuh dusta, srigala berbulu domba, HARLAH rasa KAMPANYE #JUALAN BUIH SABUN.

Menurut Subchan, unggahan status tersebut dikonotasikan berkaitan dengan rencana kegiatan Harlah NU tingkat Kabupaten Cianjur. Wajar, lanjut dia, pihaknya mengundang KH Ma’ruf Amin, sebagai Mustasyar atau Penasihat PBNU Pusat, ke acara tersebut.

Dalah Harlah NU tingkat Kabupaten Cianjur, besok, tidak ada kampanye. “Ada statusnya yang menghina orang tua kita, sesepuh kita KH Ma’ruf Amin yang bahasanya tidak menandakan beliau seorang dari Kementerian Agama. Bahasanya ke Ma’ruf Amin itu si Madu, si Cantik, perlu dikasihani, segala macam,” ujarnya.

Subchan mengategorikan bahasa-bahasa yang dibuat dalam status tersebut sebagai ujaran kebencian dan bisa memecah belah persatuan. Karena itu, pelaporan kepada aparat penegak hukum menjadi semacam terapi kejut agar ada tindakan bagi oknum-oknum yang bertindak di luar batas kewajaran.

“Wajib bagi kami melaporkannya. Harapan kami, bagaimana Cianjur kondusif tanpa ada hal-hal seperti ini. Ini bukan masalah ada di 01 atau 02,” katanya.

Selain ke Polres Cianjur, PCNU Kabupaten Cianjur juga melaporkan akun Facebook tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur.***

Wartawan: Purwanda

Berita Terkait

KPU Garut Gelar Rapat Evaluasi Kerja dengan Jajaran PPK se- Kabupaten Garut
Tahapan Pilkada 2024 Selesai, KPU Garut Sebut Mulai 27 Januari Tugas PPK dan PPS Berakhir
Jelang Pelantikan, Begini Pesan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih buat Masyarakat Garut
Pelantikan Bupati Garut Dijadwalkan 10 Februari 2025, KPU: SK Sudah Diserahkan ke DPRD
Inilah Daftar Kepala Daerah di Jabar Yang Siap Dilantik, Karena Tak Ada Gugatan ke MK
Ahli Waris Petugas Pilkada 2024 yang Meninggal Dunia Dapat Santunan Kematian dari KPU Garut
Cek Disini, Perkembangan Sidang Sengketa Pilkada Kabupaten Bandung di MK
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 18:39 WIB

KPU Garut Gelar Rapat Evaluasi Kerja dengan Jajaran PPK se- Kabupaten Garut

Kamis, 23 Januari 2025 - 15:38 WIB

Tahapan Pilkada 2024 Selesai, KPU Garut Sebut Mulai 27 Januari Tugas PPK dan PPS Berakhir

Kamis, 23 Januari 2025 - 15:30 WIB

Jelang Pelantikan, Begini Pesan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih buat Masyarakat Garut

Rabu, 22 Januari 2025 - 20:47 WIB

Pelantikan Bupati Garut Dijadwalkan 10 Februari 2025, KPU: SK Sudah Diserahkan ke DPRD

Minggu, 19 Januari 2025 - 20:06 WIB

Inilah Daftar Kepala Daerah di Jabar Yang Siap Dilantik, Karena Tak Ada Gugatan ke MK

Berita Terbaru