“Pada tahun-tahun terakhir masa kerjanya, ia bergabung dengan CIA, ia menjual informasi tentang rudal kami kepada CIA dan mengambil uang dari mereka. Ia diidentifikasi, diadili, dan dijatuhi hukuman mati,” kata Gholamhossein Esmaili.
DARA | BANDUNG – Pemerintah Iran dilaporkan telah mengeksekusi mati seorang mantan pegawai Kementerian Pertahanan, Reza Asgari, karena menjadi mata-mata Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA).
Dilansir Associated Press via cnnindonesia.com, Selasa (14/7/2020), keputusan ini menjadi eksekusi kedua bagi Iran dalam sebulan terakhir.
Laporan pengadilan Iran menyebutkan bahwa Reza Asgari dieksekusi pekan lalu. Juru bicara pengadilan, Gholamhossein Esmaili, mengatakan Asgari pernah bekerja di Departemen Wilayah Udara Kementerian Pertahanan dan pensiun pada 2016.
“Pada tahun-tahun terakhir masa kerjanya, ia bergabung dengan CIA, ia menjual informasi tentang rudal kami kepada CIA dan mengambil uang dari mereka. Ia diidentifikasi, diadili, dan dijatuhi hukuman mati,” kata Esmaili.
Terkadang Iran mengumumkan penangkapan dan hukuman atas dugaan mata-mata untuk negara asing, termasuk Amerika Serikat dan Israel. Hukuman mati yang dilakukan biasanya adalah digantung.
Pada Juni lalu, Iran mengatakan mata-mata lain yang diduga sebagai Jalal Hajizavar digantung di penjara dekat Teheran. Laporan itu mengatakan Hajizavar yang juga mantan staf kementerian pertahanan, telah mengakui di pengadilan bahwa ia dibayar untuk menjadi mata-mata CIA.
Laporan itu menyatakan pihak berwenang juga menyita peralatan spionase dari kediamannya. Pihak pengadilan menjatuhkan hukuman selama lima belas tahun kepada istri Hajizavar karena turut berperan dalam spionase.
Sebelum itu, pada 2016, Iran mengeksekusi seorang ilmuwan nuklir yang dihukum karena menjadi mata-mata Amerika Serikat.***