Diet Optavia, Apa Itu?

Sabtu, 21 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: BP Guide

Ilustrasi: BP Guide

DARA | Optavia sebenarnya merupakan versi baru dari jenis diet lama, yaitu diet Medifast yang diciptakan  seorang dokter pada tahun 1980, meliputi paket minuman shakebars, dan makanan ringan. Rancangan diet tersebut telah diatur beberapa kali, dan pada tahun 2017 dinamakan diet Optavia.

Mengenal diet Optavia

Konsep diet Optavia dapat dikatakan merupakan suatu diet komersil karena melibatkan penjualan produk-produk makanan berupa shakebars, dan berbagai jenis makanan ringan.

Konsep diet ini juga dikombinasikan dengan kebiasaan baik seperti menggunakan tangga ketimbang elevator, minum banyak air putih, dan kebiasaan baik lainnya.

Fase awal diet Optavia adalah mencapai berat badan optimal yang berlangsung hingga 12 minggu, 6 bulan, atau lebih, tergantung pada berat badan awal Anda dan seberapa banyak Anda ingin menurunkan berat badan.

Pada fase ini, Anda diperbolehkan makan enam kali sehari dengan porsi kecil yang dibagi dalam tiap 2-3 jam, sehingga tidak merasa kelaparan dan kadar gula darah tetap stabil. Lima dari enam makanan Anda merupakan makanan yang sudah diproses dan dikemas.

Makanan-makanan bervariasi dalam bentuk minuman shakesbar, kue atau makanan lainnya yang dijual dalam situs diet Optavia ini. Tiap makanan ini memiliki sekitar 100 kalori dan mengandung protein serta probiotik.

Manfaat melakukan diet Optavia

Diet ini efektif menurunkan berat badan karena dengan pola makan 6 kali sehari, dan mengonsumsi menu makanan dengan jumlah kalori yang rendah, maka dalam sehari orang yang menjalankan diet ini hanya mengonsumsi 800-1000 kalori. Jumlah kalori ini jauh lebih rendah dibandingkan kebutuhan kalori orang dewasa.

Setelah mencapai berat badan ideal, dalam konsep diet Optavia Anda akan memasuki ke masa transisi. Pada masa ini, Anda diperbolehkan mengonsumsi 3 porsi makanan biasa (termasuk buah, susu, dan gandum), namun tetap mengonsumsi 3 menu khusus diet Optavia.

Setelah beberapa saat, Anda baru diperbolehkan kembali mengonsumsi makanan biasa dengan jumlah dan proporsi yang diatur sesuai dengan kebutuhan harian.

Pro dan kontra diet Optavia

Hingga kini, jenis diet Optavia menimbulkan berbagai pro dan kontra. Bagi pihak yang mendukung diet Optavia, mereka menganggap bahwa diet ini efektif dalam menurunkan berat badan. Karena jenis diet ini membatasi secara ekstrem pemasukan kalori dalam tubuh.

Dengan ini, otomatis lemak dalam tubuh akan diubah menjadi energi, sehingga tubuh akan mengalami penurunan berat badan. Alasan berikutnya bagi para pendukung diet ini adalah mudah dijalankan.

Makanan yang diatur dalam jenis diet ini sudah disiapkan dan hanya tinggal disantap atau dipanaskan terlebih dahulu, sehingga Anda tidak perlu repot menyiapkan sendiri makanan Anda.

Kelebihan selanjutnya menurut pada pendukung jenis diet ini adalah adanya community support untuk mengingatkan Anda mengenai keteraturan pola makan serta adanya program-program terkait diet Optavia dalam berbagai media sosial yang dapat membantu memperoleh informasi mengenai diet ini dengan mudah.

Namun demikian, ada juga sebagian pihak yang menentang jenis diet ini. Mereka beranggapan bahwa diet Optavia tidak sehat karena menuntut asupan terlalu banyak makanan yang sudah diproses atau dikemas. Makanan-makanan ini walaupun dikatakan sebagai bahan alami sebenarnya adalah bahan makanan olahan.

Padahal, untuk mendapatkan makanan atau snack rendah kalori, Anda dapat membuatnya sendiri dengan bahan-bahan alami. Kontra selanjutnya adalah rasa makanan-makanan yang dijual dalam program diet ini belum tentu cocok untuk semua orang.

Karena sebagian orang merasakan kebosanan mengonsumsi makanan tersebut secara berulang-ulang. Kemudian, ada juga yang beranggapan bahwa jenis diet ini sulit dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.

Artinya, berat badan memang akan turun pada awal diet karena asupan kalori yang rendah, namun dalam jangka lama sulit bagi seseorang untuk menjaga pola makan dengan makanan-makanan kreasi dari diet Optavia ini.

Pada akhirnya, jenis diet ini sangat memungkinan pelakunya kembali ke kebiasaan lama mereka, bahkan kembali ke berat badan semula.

Nah, kini Anda telah mengenal seputar diet Optavia. Bila memang ingin mencoba menerapkannya, konsultasikanlah keinginan Anda tersebut pada ahli gizi, agar diet yang dijalankan juga memberikan hasil yang optimal.***

Editor: Katrin Lestari

Artikel ini diambil seutuhnya dari laman klikdokter, Sabtu (21/9/2019)

 

Berita Terkait

Ramela Resto Kedepankan Kuliner Indonesia, Hadir di Bandung
Ini Manfaat dan Jenis Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis
Pegadaian Ketuk Pintu Langit Sumsel, Wujud Peduli Kesejahteraan Masyarakat
Gejala dan Pencegahan Chikungunya
Pemberdayaan Masyarakat, Baznas Jabar Gelar Yankesling
Inilah Makna 6 Makanan dan Kebiasaan yang Hadir Saat Perayaan Tahu Baru Imlek
IWAPI DPP Pariwisata Rayakan Hari Gizi Nasional dengan Misi Sosial di Eksotika Baduy
Inilah Fakta Kekhawatiran Gen Z yang Memicu Gangguan Kesehatan Mental
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 18:50 WIB

Ramela Resto Kedepankan Kuliner Indonesia, Hadir di Bandung

Jumat, 14 Februari 2025 - 08:51 WIB

Ini Manfaat dan Jenis Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis

Kamis, 13 Februari 2025 - 21:43 WIB

Pegadaian Ketuk Pintu Langit Sumsel, Wujud Peduli Kesejahteraan Masyarakat

Senin, 3 Februari 2025 - 10:51 WIB

Gejala dan Pencegahan Chikungunya

Sabtu, 1 Februari 2025 - 13:39 WIB

Pemberdayaan Masyarakat, Baznas Jabar Gelar Yankesling

Berita Terbaru

CATATAN

NERAKA GAZA Israel “Mengunci” Hamas!

Selasa, 4 Mar 2025 - 15:19 WIB