Digoyang Pergerakan Tanah, Ratusan Warga Rawabelut Terisolir dan Harus Mengungsi

Selasa, 9 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pergerakan tanah di salah satu wilayah di Cinjur, ratusan warga harus mengungsi (Foto: Purwanda/dara.co.id)

Pergerakan tanah di salah satu wilayah di Cinjur, ratusan warga harus mengungsi (Foto: Purwanda/dara.co.id)

Ratusan warga terisolir dan puluhan orang mengungsi setelah digoyang pergerakan tanah di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.


DARA – Kepala Desa Rawabelut Syarip Hidayat, mengatakan, pergerakan tanah terjadi setelah hujan deras lebih dari tiga jam, Senin kemarin 8 Februari 2021.

Syarip menyebutkan, pergerakan tanah terjadi di beberapa titik, mulai dari jalan hingga pemukiman warga.

“Pergerakan tanah membuat jalan dan tanah di pemukiman warga ambles. Bahkan, ada yang sampai 2 meter,” kata Syarip, kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).

Menurutnya, salah satu akses yang terdampak yakni jalan menuju Kampung Cipari Desa Rawabelut. Akibatnya 105 orang warga di kampung tersebut terisolir.

“Jalan ke Kampung Cipari sekarang putus akibat tanahnya amblas ke bawah. Jadinya terisolir, kendaraan tidak bisa melintas, dan itu akses satu-satunya ke kampung tersebut,” ujarnya.

Syarip mengatakan selain jalan, ada 16 rumah yang terdampak. Akibatnya 21 keluarga dengan total 84 jiwa mengungsi untuk mengantisipasi pergerakan tanah lebih parah dan longsor.

“Warga yang rumahnya terdampak sudah dievakuasi dan diungsikan. Ada yang di tempat pengungsian khusus ada juga yang mengungsi ke rumah kerabatnya,” ujarnya.

Syarip menambahkan pergerakan tanah di desa tersebut bukan yang pertama. Beberapa tahun terakhir juga terjadi pergerakan tanah, namun kali ini menjadi yang terparah.

“Pertama pergerakan tanah terjadi pada 2014, terjadi lagi 2016 dan sekarang 2021. Untuk sekarang jadi yang terparah,” ujarnya.

Baasiyah (48) warga Kampung Cipari, mengatakan, dirinya memilih untuk mengungsi lantaran khawatir karena sebagian rumahnya ambruk.

“Saya mengungsi dan membawa perabotan ke rumah orang tua saya, karena disini saya takut akan longsor,” kata Baasiyah.

Di sisi lain, Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan, mengatakan pihaknya sudah menyiagakan petugas yang akan memantau kondisi pergerakan tanah di Desa Rawabelut.

“Petugas dari BPBD dan Retana sudah di lokasi. Akan dipantau terus. Jika kembali terjadi retakan tanah, petugas akan segera melakukan evakuasi untuk mencegah terjadinya korban jiwa,” kata Irfan.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Kabar Baik dari Bupati Bandung, Tahun Ini 1.500 Tenaga Honorer Diangkat Menjadi P3K
SANG LEGENDA: Ronny Paslah Gagalkan Penalti Pele, Simak Ceritanya
Pendaftar LPG 3 Kg Mencapai 57 Juta NIK, Upaya Pertamina Patra Niaga Wujudkan Subsidi Tepat Sasaran
Kabupaten Garut Raih Penghargaan Peduli HAM dari Kementerian HAM RI
Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:26 WIB

Kabar Baik dari Bupati Bandung, Tahun Ini 1.500 Tenaga Honorer Diangkat Menjadi P3K

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:05 WIB

SANG LEGENDA: Ronny Paslah Gagalkan Penalti Pele, Simak Ceritanya

Selasa, 17 Desember 2024 - 09:35 WIB

Pendaftar LPG 3 Kg Mencapai 57 Juta NIK, Upaya Pertamina Patra Niaga Wujudkan Subsidi Tepat Sasaran

Selasa, 17 Desember 2024 - 09:25 WIB

Kabupaten Garut Raih Penghargaan Peduli HAM dari Kementerian HAM RI

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

HUKRIM

Polres Sukabumi Sikat Peredaran Sabu Seberat 1.677,66 gram

Selasa, 17 Des 2024 - 11:25 WIB