Wabah covid-19 berdampak juga pada sektor pertanian di Kabupaten Bandung. Salah satunya yang mempengaruhi kerugian pada sektor pertanian adalah ditutupnya sejumlah pasar di Jakarta.
DARA | BANDUNG – “Sebagian besar hasil pertanian di Kabupaten Bandung didistribusikan ke Jakarta. Namun, dengan adanya pandemi, banyak petani yang tidak bisa menjual hasil panennya ke ibu kota,” ujar Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung H Tisna Umaran saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (4/9/2020).
Menyikapi hal itu, Tisna yang juga sebagai Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung bersama Asosiasi Pasar Tani (Aspartan) Sabilulungan menjual paket sayuran yang dihasilkan petani Kabupaten Bandung.
“Di situasi seperti ini, kami melihat para petani butuh bantuan. Mereka tetap harus menjual hasil panennya. Namun, di sisi lain dengan menurunnya daya beli, masyarakat membutuhkan produk yang murah tapi dengan kualitas bagus, sehingga kami memutuskan untuk menjadi penghubung antara petani dan konsumen,” jelasnya.
Sekda menuturkan dengan Rp15.000 per paket, masyarakat bisa mendapatkan delapan komoditas sayuran, antara lain kol, wortel, buncis, jagung, cabe rawit, cabe kriting, lemon dan sawi.
“Untuk jenis sayurannya, disesuaikan dengan hasil panen petani itu sendiri. Penjualan paket sayuran ini sudah berlangsung dari 14 Agustus lalu. Adapun total paket sayuran yang telah terjual sebanyak 7.000 paket,” ujar Tisna.
Guna mengefektifkan penjualan, pihaknya mengajak komunitas atau grup-grup WA di perumahan dan perkantoran untuk mempromosikan paket sayuran tersebut kepada masyarakat.
Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang murah, lanjutnya, masyarakat juga ikut mensejahterakan petani lokal karena produk dibeli langsung dari mereka.
“Bagi masyarakat yang ingin membeli paket sayur dengan harga murah dan kualitas bagus, bisa menghubungi pengurus Pasar Tani di nomor 082127288666,” pungkasnya.***
Editor: denkur