DARA | Melinda Nichols memasang IUD Mirena, tahun 2007. Namun, ternyata IUD itu tidak terlihat pada X-ray, seolah menghilang begitu saja. Menurut dokter, IUD itu jatuh, sehingga harus dipasang IUD yang baru. Namun, Nichols menolak dan memutuskan untuk melakukan ligasi tuba sebagai gantinya.
Dilansir New York Post, hampir 11 tahun kemudian, Nichols yang kini berusia 40 tahun, mengira ia telah mengencangkan otot punggungnya di tempat kerja. Ia pun melakukan rontgen perut untuk mencoba melihat apa yang terjadi. Ternyata, terlihat bahwa AKDR-nya telah menusuk rahimnya dan bermigrasi ke rongga perutnya.
“Aku tidak tahu, itu ada di dalam perut saya selama hampir 11 tahun.” Nichols juga berbagi foto sinar-X dari IUD yang salah tempat itu di laman Facebook-nya.
Meski AKDR dapat bergerak, namun ini jarang terjadi.
“Angka yang biasanya kami kutip adalah sekitar empat per 1.000 IUD yang dimasukkan dapat jatuh atau bermigrasi ke tempat lain di tubuh,” kata Christine Greves, MD, dokter yang bersertifikat di Rumah Sakit Winnie Palmer untuk Wanita dan Bayi.
Namun, beberapa statistik mengatakan, kejadian itu kurang dari itu, sekitar satu per 1.000 IUD yang dimasukkan. Karena ini jarang terjadi, sehingga dokter tidak pernah melihatnya.
“Saya sudah melihatnya terjadi,” kata Dr. Greves seraya menambahkan, pernah menemukan IUD dengan X-ray dan mengambilnya.
Perlu diketahui, wanita yang memiliki rahim miring memiliki risiko lebih besar karena kekuatan yang dibutuhkan selama pemasangan AKDR dan arah yang biasanya digunakan dokter untuk memasukkan alat. “Jika AKDR benar-benar jatuh, kemungkinan besar Anda akan melihatnya,” kata Dr. Greves.
Jika itu menusuk rahim Anda, Anda mungkin mengalami gejala seperti rasa sakit di daerah di mana IUD bermigrasi, seperti kram parah, atau bercak darah, kata pakar kesehatan wanita Jennifer Wider, MD.***
Editor; denkur
Bahan: Tribunnews