Menteri Dalam Negeri dan Reformasi Birokrasi (Mendagri RB) RI menetapkan Hengky Kurniawan sebagai Bupati Bandung Barat untuk sisa jabatan periode 2018-2023.
DARA | Pelantikan secara resmi Hengky, yang selama ini menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, dilaksanakan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate Provinsi Jabar-Kota Bandung, Senin (7/11/2023).
Memakai seragam kebesaran stelan putih-putih Hengky Kurniawan didamping istri, Sonya Fatmala yang saat itu dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak PKK KBB.
Masa jabatan Hengky sebagai Bupati Bandung Barat hanya 10 bulan saja. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya, dalam tempo waktu yang cukup singkat tersebut.
Oleh karena itu, Hengky memohon dukungan dan kerja samanya dari semua pihak agar bisa mewujudkan harapan masyarakat KBB.
“Saya mohon do’anya dari semua stackeholder. Baik dari DPRD Bandung Barat, Provinsi maupun DPR RI dan semua pihak. Kalaupun ada salah, mari kita cari solusinya. Biar kita bersama-sama mewujudkan harapan masyarakat,” ujar Hengky, usai pelantikan.
Ia juga berharap dalam perjalanannya menjadi bupati devinitif, bisa berjalan mulus.
Apabila ada yang kurang tepat, lebih baik saling mengingatkan karena hal itu, bisa memperlancar jalannya roda pembangunan.
“Saling kompak tidak saling menyalahkan, kemudian juga stackeholder lain, TNI, Polri, kita harap kondusifitas dan tentu semua pihak ikut membantu dalam rangka mewujudkan pemekaran KBB,” katanya.
Disadarinya, jika persoalan yang dihadapi KBB saat ini, salah satunya tentang infrastruktur. Pemkab Bandung Barat berupaya keras dengan melakukan perbaikan infrastruktur secara bertahap.
Masih banyak perbaikan infrastruktur yang harus dikerjakan. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur tersebut memakan biaya yang jumlahnya besar.
Pihaknya bersama Dinas PUTR menghitung dana untuk perbaikan infrastruktur diperlukan sekitar Rp1,5 hingga Rp2 trilyun.
Di sisi lain, kondisi keuangan daerah saat ini sangat terbatas, pasca pandemi Covid-19.
“Ini juga masyarakat harus bisa memahami karena kalau satu tahun anggaran menyelesaikan infrastruktur di KBB, rasanya tidak rasional. Karena melihat dana transfer yang diberi ke pusat, dari pusat yang diberikan oleh provinsi juga terbatas,” tutur Hengky.
Kondisi ekonomi pasca Covid-19, masih belum pulih. Sekarang negeri ini dihadapkan dengan resesi, tentunya Pemkab Bandung Barat harus mulai melakukan upaya untuk memperkuat ketahanan pangan.
Hengky mengajak seluruh masyarakat KBB untuk bercocok tanaman holtikultura di sekitar lingkungannya. Paling tidak, upaya tersebut bisa membantu kebutuhan pangan mereka sendiri.
Selain itu, untuk memperkuat perekonomian di wilayahnya, Pemkab Bandung Barat memprioritaskan peningkatan sektor pariwisata.
Ia berharap dengan berkembangnya pariwisata di KBB, bisa menaikan pendapatan asli daerah (PAD)
Terkait pariwisata ini juga menjadi prioritas kita kedepan selain infrastruktur, SDM yang berkualitas untuk model bandung barat ekonomi kuat 2030. Tapi juga sektor pariwisata kita genjot lagi, untuk meningkatkan PAD.
“Makanya kita mengusung Bandung Barat Ekonomi Kuat 2030. Kita harapkan tahun 2030 ada pemerataan, baik itu wilayah selatan, utara, tengah. Kita juga sudah merancangnya,” kata orang nomor satu di KBB ini. (Advetorial)
Editor: denkur