Unjuk rasa. Itu yang akan dilakukan dua warga desa terhadap pengusaha peternakan ayam. Peternakan tersebut tetap beroperasi, sekalipun bupati telah menutupnya.
DARA | CIANJUR — Masyarakat dua desa di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur,Jawa Barat mengancam berunjuk rasa menutup peternakan ayam di wilayah desa mereka.
Penutupan itu diduga dipicu kekesalan masyarakat Desa Cisarandi dan Desa Sukamulya terhadap pengusaha yang mereka membandel. aktivitas di peternakan itu masih berjalan, padahal Satpol PP Kabupaten Cianjur telah menyegelnya.
Menurut Ketua Forum Masyarakat Cisarandi-Sukamulya, Iman Nurzaman (38), warga tahu peternakan tersebut sudah disegel. Tapi peternakan masih beroperasi dan mereka menduga adawarga negara asing bekerja di sana.
Iman mengatakan, pihaknya telah beraudiensi dengan DPRD Kabupaten Cianjur, perihal rencana aksi unjukrasa tersebut. “Hasil audiensi dengan dewan, warga diminta membuat surat keberatan dan lainnya. Tapi kemungkinan kami akan demo jika peternakan tersebut tetap beroperasi,” ujar Iman, kepada wartawan, Senin (30/9/2019).
Iman mengapresiasi pihak DPRD yang sudah turun ke lapangan melakukan pengecekan lokasi. Ia berharap, para wakil rakyat itu mendukung keinginan masyarakat Cisarandi dan Sukamulya agar suasana di lapangan kondusif.
“Tadi pihak dewan menyebut sudah melakukan yang terbaik untuk warga, dewan melakukan kunjungan ke lokasi setelah mendapat informasi masih beroperasinya peternakan ayam padahal sudah disegel,” katanya.
Meski telah disidak dan disegel oleh Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, peternakan ayam petelur di Desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang, milik warga negara asing masih tetap beroperasi.
Stiker segel “dalam pengawasan” terpasang di pintu gerbang peternakan ayam petelur tersebut, karena belum memiki kelengkapan izin. Stiker tersebut se akan tak diindahkan, karena aktivitas produksi masih terlihat.
Para pekerja masih memberi makan ayam dan mengerjakan bangunan peternakan yang belum rampung.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan