Menurut Asep, sampai saat ini vaksinasi putaran pertama untuk nakes sudah mencapai angka diatas 95 persen, sedangkan putaran kedua baru mencapai 55 persen.
DARA| GARUT- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut kembali menggelar vaksinasi dosis kedua untuk putaran kedua kepada para tenaga kesehatan (nakes) dan perwakilan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di bidang kesehatan yang ada di Kabupaten Garut, Sabtu (27/2/2021).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman, mengatakan, vaksinasi dilaksanakan di Kantor Dinkes Garut, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut dengan sasaran 500 hingga 600 orang dari nakes, serta penunjang kesehatan yang ada di Kabupaten Garut.
“Sasaran hari ini kurang lebih sekitar 500 sampai 600 orang yang divaksinasi. Nah tentunya kalau ini berhasil akan meningkatkan angka keberhasilan presentase berapa orang yang sudah divaksin,” ujarnya, Sabtu (27/2/2021).
Menurut Asep, sampai saat ini vaksinasi putaran pertama untuk nakes sudah mencapai angka diatas 95 persen, sedangkan putaran kedua baru mencapai 55 persen.
“Sampai saat ini putaran pertama di Garut ini nakes sudah mencapai diatas 95 persen, untuk putaraan kedua pada nakes ini baru mencapai sekitar 55 persen tentunya dengan hari ini 600 itu sudah menukik sekitar 80 persen lah, saya kira dalam beberapa hari kedepan, tenaga kesehatan akan selesai kemudian akan dilanjutkan dengan tahap berikutnya untuk pelayan publik,” ucapnya.
Asep menyebutkan, vaksinasi untuk pelayanan publik ini dibagi dua sesi, yakni vaksinasi massal dan juga vaksinasi selektif.
“Jadi ada dua sesi, yang pertama sesi massal tingkat kabupaten, yaitu TNI, Polri, kemudian tingkat kecamatan. Nah kalau tingkat kecamatan berarti ini otomatis semua yang ada di Forkopimcam yaitu dari camatnya, dari Polseknya, dari MUInya itu yang sifatnya massal. , yang kedua itu ada sifatnya selektif, apa itu selektif ? yaitu berdasarkan pertama pelayanan publik (atau) instansi yang jelas-jelas memberikan pelayanan publik dalam hal ini instansi milik pemerintah dulu atau BUMN,” katanya.
Asep menuturkan, untuk vaksinasi tahap kedua ini tidak semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Garut akan mendapatkan vaksinasi, namun berdasarkan skala prioritas.
“Jadi tidak semua SKPD ini mendapatkan vaksinasi, kita berdasarkan skala prioritas mana dulu yang harus kita berikan dalam tahap ini, nanti tentunya tahap berikutnya selain besok lusa yang akan divaksin akan dilaksanakan vaksinasi pada instansi lain,” ucapnya.
Menurut Asep, untuk tahap ke dua ini, ada beberapa sasaran yang akan divaksinasi di antaranya pelayanan publik berdasarkan skala prioritas, pedagang pasar berdasarkan zona merah kecamatan, dan tenaga pendidikan atau guru berdasarkan zona merah kecamatan.
Meskipun demikian, tambah Asep, ketersediaan dosis vaksin yang dimiliki oleh pihaknya menjadi salah satu pertimbangan tersendiri untuk dilakukan mapping (pemetaan) prioritas terlebih dahulu pada vaksinasi tahap kedua ini.
“Tentunya dengan keterbatasan vaksin yang ada, kebutuhan vaksin (tahap 2) kita itu di atas 70.000 lebih, jadi kalau dua putaran 150.000 dosis, sementara yang ada sekarang itu hanya 33.000 dosis jadi baru bisa dilaksankan pada 16.500 orang, berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan mapping berdasarkan skala prioritas,” katanya.
Editor : Maji