Empat orang pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menunda tes covid-19 dan memperpanjang waktu isolasi mandiri mereka. Kondisi itu akibat ketiadaan alat rapid tes di Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.
DARA | CIANJUR – Ketua HIPMI Cianjur, Helmi Permana Hadi, mengatakan, rencananya empat orang pengurus HIPMI Cianjur mendatangi Dinkes Cianjur untuk menjalani tes Covid-19. Tetapi setelah berkomunikasi dengan Covid Center Cianjur, logistik untuk pengujian Covid-19 belum ada.
Helmi menyebutkan, pemeriksaan masih baru bisa dilakukan di laboratorium kesehatan Provinsi Jawa Barat.
“Setelah ada imbauan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kami masuk dalam kategori A untuk ODP Covid-19, kami memang berniat untuk melakukan tes. Tapi Cianjur belum bisa, informasinya kemungkinan dalam dua pekan ke depan logistik untuk tes baru ada,” kata Helmi, kepada wartawan, Rabu (25/3/2020).
Helmi mengaku sudah mendesak agar segera dicek kesehatan. “Kabar terakhir kami akan didatangi ke rumah dan diambil sampel darahnya untuk diuji labolatorium,” ujarnya.
Sembari menunggu datangnya petugas dari Dinkes, empat pengurus HIPMI Cianjur yang hadir dalam Musda HIPMI Jabar di Karawang memilih untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Meskipun peserta Musda HIPMI saat ini dengan berbondong-bondong datang ke Dinkes Jabar untuk tes Covid-19, dia memilih untuk menunggu respon cepat dari Dinkes Cianjur untuk pengujian sampel darah.
“Kalau datang kesana takutnya blunder, karena di sana kan terjadi kerumunan. Malah lebih aman kita tes di Cianjur, diambil sample darah. Sambil nunggu tes dan hasil, kita isolasi sendiri,” jelasnya.
Namun Helmi menyebutkan jika keempat orang yang hadir masih dalam kondisi sehat.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan, empat pengurus HIPMI Cianjur akan dipantau secara intensif oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.
Yusman mengaku jika pihaknya belum memiliki alat untuk tes Covid-19. Sehingga kemungkinan mereka akan diisolasi mandiri dan diambil sampel darahnya untuk diuji di labolatorium.
“Kami akan pantau, apalagi mereka masuk dalam kategori A yang harus segera dites. Kami sudah sarankan untuk isolasi mandiri dan secepatnya sampel darah akan dibawa untuk diuji labolatorium,” jelas Yusman.***
Editor: denkur